Penelitian yang dilakukan oleh sebuah saluran televisi itu menganalisis 27 buku detektif sepajang 83 tahun hidupnya. Termasuk dua yang dinilai paling legendaris, yakni 'Murder on the Orient Express' dan 'Death on the Nil'.
Para ahli menyimpulkan, ketika bukunya diterbitkan, modus utamanya adalah bagaimana cara kematian sang korban. Lalu, hal itu menjadi kata kunci.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca Juga: Tanggal Penyelenggaraan Singapore Biennale 2016 Diumumkan
Namun, ia juga menemukan beberapa pola yang ditemukan di novelnya. Seperti tahun pembunuhan, karakter detektif, jenis kelamin pelaku, motif hingga penyebab kematian.
"Kami juga membuat program analisis, Semantria yakni bagaimana cara Christie membuka kedok si pelaku dan bagaimana cara ia menyebutkannya dalam setiap bab," lanjutnya.
Jika pelakunya perempuan, maka ia akan memberikan sentimen negatif dan jika laki-laki, Christie akan lebih netral atau positif. Hasil lainnya adalah 75 persen pembunuh adalah perempuan. Mereka membunuh biasanya karena persoalan emosi, sedangkan pembunuh laki-laki biasanya ditemukan melalui informasi atau logika.
(tia/mmu)











































