Diawali dengan pertunjukan teater berjudul 'KOK' pada 4-5 Agustus di Teater Kecil, kompleks TIM Jakarta. Disusul kemudian, penerbitan Buku Teater kumpulan naskah Putu Wijaya 'Teror Mental' yang berisi 20 karya Putu pada 11-14 Agustus mendatang di Galeri Indonesya Kaya.
Pertunjukan 'KOK' merupakan sketsa kocak berdurasi 90 menit. Ceritanya tentang seorang yang kaya raya mengibarkan bendera kebangsaan terbalik dengan warna putih di atasnya dan merah di bawah. Warga marah, dan menganggapnya sebagai penghinaan terhadap identitas bangsa. Mereka mengamuk, dan membakar rumah orang kaya itu sampai ludes.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Simak: Ingin Cicipi Pengalaman Residensi Kurator di London?
Lakon yang dimainkan oleh para pemain muda berbakat ini akan diperankan oleh Dwi Hastuti, Uliel Elnama, Izul Julung, Ari Taksu Wijaya, Elvis Ticoalu, Denpis Cahaya, Anindya Kariza, Etty Setiawati, Rukoyah, Lia Dahlia, dan Fitra.
Sebelumnya, pada Januari 2015 Teater Mandiri memainkan lakon berjudul 'Trik'. Bertempat di Bentara Budaya Jakarta, pentas ini juga pernah digelar di Jakarta Anniversary Festival dan peringatan ulang tahun Teater Mandiri yang ke-40 pada 2011 lalu.
Ketika ditemui detikHOT beberapa waktu lalu, Putu mengatakan meski usianya sudah 70 tahun tapi ia tetap semangat berkarya. "Saya seperti 30 tahun dan tetap menulis lewat blackberry message (BBM). Saya juga masih melukis," ungkapnya.
Putu Wijaya sudah menulis sekitar 30 novel, 40 naskah drama, sekitar seribu cerpen, ratusan esei, artikel lepas dan kritik drama. Ia juga menulis skenario film dan sinetron. Sebagai seorang dramawan, Putu memimpin Teater Mandiri sejak 1971 dan mementaskan puluhan lakon di dalam maupun di luar negeri.
Di antaranya adalah naskah Gerr (Geez) dan Aum (Roar) di Madison, Connecticut dan di LaMaMa, New York City. Pada tahun 1991 ia membawa Teater Mandiri dengan pertunjukan 'Yel' keliling Amerika.
(tia/mmu)











































