8 Seniman yang Membakar Karyanya (1)

8 Seniman yang Membakar Karyanya (1)

Tia Agnes Astuti - detikHot
Senin, 03 Agu 2015 11:43 WIB
8 Seniman yang Membakar Karyanya (1)
Jakarta - Seorang seniman sudah sewajarnya bangga dengan karya yang dihasilkan. Namun terkadang seniman justru merasa rendah diri dan malu dengan karya yang diciptakannya. Bayangkan bagaimana jika Charles Dickens membakar 'Oliver Twist'?

Atau, Leonardo da Vinci yang memutuskan menghancurkan 'Mona Lisa', dan merasa lukisan itu tidak lebih baik dari karya Renaissans di masanya?

Ternyata, memang banyak maestro seni ternama di dunia yang menghancurkan karyanya sendiri. Siapa saja mereka?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir dari berbagai sumber, Senin (3/8/2015), detikHOT merangkum 8 seniman yang membakar karya seninya bagian pertama:


Claude Monet

Siapa yang tak kenal dengan maestro lukis asal Prancis ini? Ia disebut dengan Bapak Impresionisme. Monet selalu bermain dengan efek cahaya dan warna dan menguasai gambar lanskap serta potret.

Di tahun 1914, Monet pernah menuliskan sebuah surat kepada kawannya bahwa warna yang biasanya dipakai olehnya tak lagi sama. "Merah seperti lumpur. Lukisan saya makin gelap," tulisnya.

Kondisi kesehatannya memburuk dan penglihatannya tak bisa membedakan warna-warna yang adik. Perlahan, Monet seperti kehilangan realitas. Setelah menjalani operasi katarak di tahu 1923, ia bingung dengan lukisan yang digambarnya.

Lalu membakar lebih dari 30 lukisan seri 'Waterlily' yang kini fenomenal. Harganya diprediksi jika terjual sampai miliaran rupiah di balai lelang internasional.

Franz Kafka

Penulis kelahiran Ceko Franz Kafka dianggap sebagai salah satu penulis paling berpengaruh di dunia. Dikenal denga karya-karya fenomenal seperti 'The Castle', 'The Trial', dan 'The Metamorfosis'.

Namun, jelas kematiannya, ia memerintahkan seorang teman dekatnya Max Brod untuk menghancurkan naskah buku yang tersisa. Tapi, Brod menolaknya dan menerbitkannya.

Hingga kini, kasus warisan terakhir Kafka tersebut diperebutkan di pengadilan. Keturunan Max Brod mengklaim berhak menerima royalti karena Kafka mewariskannya kepada sahabatnya tersebut.

Nikolai Gogol

Selama ini masyarakat mengenalnya sebagai peran menakutkan di 'Dead Souls' tapi sepanjang hidupnya, ia menulis buku sekuel dan merencanakan trilogi. Sekitar tahun 1850 silam, Gogol membacakannya kepada teman-temannya.

Namun, beberapa tahun kemudian Gogol dilanda krisis kepercayaan diri. Ia pun mulai sakit jiwa dan terbaring karena takut. Ia mencari bimbingan spiritual namun sebelum sembuh, ia sudah membakar novel-novelnya.

Gerhard Richter

Seniman kontemporer Gerhard Richter merupakan pelopor bagi gerakan seni lukis baru di Eropa. Ia menciptakan photorealism ke lukisan abstrak. Namun, baru-baru ini ia mengakui telah membakar lukisannya selama puluhan tahun.

Salah satu alasannya, adalah ketidaksukaan masyarakat memandang Richter sebagai seniman terkenal. Padahal, ia hanya mengubah nilai seni.

Selain itu, ia juga menyesal telah mengubah nilai lukisan menjadi sesuatu hal yang abstrak dan berharga. Jika lukisannya masih ada sampai sekarang ini, maka harganya bisa mencapai seratus juta euro di balai lelang internasional.
Halaman 2 dari 5
(tia/mmu)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads