Menurut salah satu pendiri Teater Koma, Ratna Riantiarno, mengatakan kelompok teater yang berdiri 38 tahun lalu sangat kaget diundang Sinarmas Land.
"Tempatnya sebegitu besarnya, yang biasa buat konser tapi ini malah buat teater. Kami kaget dan sangat wow sekali," ungkapnya ketika ditemui detikHOT di kawasan Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat, Selasa (28/7/2015) lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
'Sampek Engtay' mengisahkan tentang Engtay, pemuda asal Serang menyamar jadi pria agar diperbolehkan sekolah ke Betawi. Di jalan, ia mengangkat saudara dengan Sampek, pemuda asal Pandeglang. Mereka pun belajar di sekolah yang sama hingga keduanya jatuh hati.
Perjuangan pasangan sejoli Sampek dan Engtay yang diadaptasi dari cerita daratan Tiongkok ini selalu menarik perhatian masyarakat, baik dari segi cerita, karakter maupun bumbu humor yang dibawakan.
"Lakon ini dinilai pas dibawakan di BSD, karena dekat dengan kultur Pecinan juga," kata Ratna.
Pertunjukan 'Sampek Engtay' digelar yang ke-101 kali di ICE BSD dan berkapasitas 1500 orang itu dibanderol seharga Rp 410 ribu sampai Rp 185 ribu.
(tia/tia)