Dalam keterangannya, Direktur MIWF Lily Yulianti Farid mengatakan para penulis akan berpartisipasi dalam berbagai agenda. Di antaranya diskusi, workshop, pembacaan karya, pentas musik, tari, dan seni rupa.
"Mengambil tema Karaeng Pattingalloang: Knowledge and Universe, tokoh intelektual dari Kerajaan Gowa Tallo di abad ke-17, MIWF edisi kelima menghidupkan kembali semangat cinta pada pengetahuan dan gairah untuk mencari berbagai jawaban atas berbagai fenomena di alam raya atau semesta," katanya, Rabu (3/6/2015).
Baca Juga: Novel 'Fifty Shades of Grey' Versi Christian Grey Terbit Juni
Tema tersebut dipilih karena tokoh Karaeng Pattingalloang disebut sebagai 'The Galileo of Macassar'. Ia juga mampu berbicara dalam delapan bahasa asing yakni Latin, Yunani, Italia, Prancis, Bealnda, Portugis, Denmark, Arab, dan lain-lain.
Serta yang paling menarik adalah dengan hadirnya Perahu Pusaka. Perahu tersebut akan berlayar menuju pulau dan kota-kota kecil di Makassar selama satu tahun sebagai perpustakaan berjalan mulai awal Juni ini.
Ide tersebut terinspirasi dari 'Kuda Pustaka' yang berasal dari Jawa Timur. "Karena di Makassar dan di daerah Indonesia Timur sulit menjangkau buku dan budaya minat baca kurang," ungkapnya kembali.
Kali ini, para penulis yang akan hadir adalah Leila S. Chudori, sastrawan Seno Gumira Ajidarma, Oka Rusmini, penulis buku perjalanan Trinity, penyair Adrian Grima dari Malta, novelis grafis asal Belanda Peter van Dongen dan Satoshi Kitamura, Jepang, kartunis Australia Rolf Heimann, peneliti media dan jurnalistik Janet Steele dari Amerika Serikat, dan sebagainya.
Nantinya, di perhelatan MIWF 2015 ini, Leila S.Chudori juga akan merilis edisi baru kumpulan cerpen 'Nadira' (sebelumnya '9 dari Nadira') dan terjemahan novel 'Pulang' (Home').
(tia/mmu)