Awal Januari lalu, pemerintah Chili kembali menyelidiki dengan tes baru yang dirancang untuk mencari kerusakan protein yang disebabkan bahan kimia. Dilansir dari Reuters, Jumat (29/5/2015), ahli forensik di Universidad de Murcia menemukan ada tiga jenis protein di sisa tubuh Neruda.
"Dua di antaranya sebagai penyebab kanker prostat," ucap salah satu ahli panel.
Sedangkan protein ketiga masih belum diketahui dan tengah dalam tahap penyelidikan. "Kami akan memeriksa bukti lebih lanjut, sementara analisis genomik masih tertunda."
Neruda terkenal dengan puisi-puisi cintanya yang bergairah dan pandangan komunisnya. Ia diduga meninggal karena kanker pada 1973 silam. Namun, ditemukan bukti lainnya yang diduga Neruda dibunuh.
Investigasi ini bermula dari kesaksian Manuel Araya pada 2011. Ia mengatakan kepada sejumlah media bahwa Neruda yang merupakan anggota partai komunis Chili dibunuh dan disuntik perutnya oleh musuh politiknya. Atas alasan itu, makamnya digali dan jenazahnya diinvestigasi.
Pada November 2013, ahli forensik mengumumkan, mereka menemukan bukti keracunan. Namun, seorang hakim pengadilan Chili yang bertanggung jawab atas kasus ini, Mario Carroza mengeluarkan instruksi baru untuk kembali menguburkan jenazah sang sastrawan.
(Tia Agnes Astuti/Tia Agnes Astuti)