Novel 'Mr Mercedes' karya King menceritakan tentang seorang pensiunan kepolisian yang diejek oleh pelaku pembantaian yang tidak pernah berhasil memecahkan kejahatan. King membuat ceritanya tampak manusiawi dan tanpa terlibat paranormal atau unsur mistis di dalamnya.
Ia berhasil mengalahkan penulis misteri lainnya yakni Ian Rankin, Stuart Neville, dan Karian Slaughter. "Ia adalah penulis kejahatan yang paling masuk akal yang dipunya negara Amerika. King juga memahami bagaimana pembunuhan berlapis seperti Brady terbentuk," ucap dewan juri seperti dilansir dari Guardian, Senin (4/5/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam cerita misteri yang benar adalah kegelapan. Bagaimana prolog menuju cerita misteri itu yang penting dan meninggalkan bekas luka. Itu semua menjadi sejarah," ucap dewan juri.
Edgar adalah penulis misteri Amerika Serikat yang karier kepenulisannya sudah berjalan hampir 60 tahun lamanya. Untuk menghormatinya, diadakan sebuah penghargaan atas namanya dan memberikan apresiasi kepada para penulis thriller dan misteri.
Penulis Stuart Neville dengan novel 'The Final Silence' sempat berkicau di akun Twitter-nya. "I didn’t win the Edgar, but I got to meet @StephenKing, who was very gracious in tolerating my fawning."
Novel terbaik lainnya adalah ' Dry Bones in the Valley' karya Tom Bouman. Di mana buku tersebut menceritakan mayat yang ditermukan di properti seorang pria tua di Pennsylvania. Sementara Gillian Flyn dengan 'Gone Girl' juga meraih penghargaan kategori cerpen misteri terbaik.
Malam puncak penerima penghargaan digelar tadi malam di New York.
(tia/tia)