.webp)
Tahun ini menjadi tahun bersejarah bagi Indonesia. Oktober nanti, Indonesia terpilih menjadi tamu kehormatan di Frankfurt Book Fair 2015. Sebelumnya, Leipzig Book Fair yang menjadi pre-event dari pesta buku tertua di dunia itu akan menghadirkan narasumber dari sastrawan dan komikus Tanah Air.
Salah satunya adalah Beng Rahadian. Komikus yang aktif di Akademi Samali ini akan menjadi pembicara dan membicarakan tentang komik di Leipzig Book Fair yang digelar 12-15 Maret 2015.
"Ini pertama kalinya saya diundang ke pameran buku internasional. Karena biasanya di festival komik dan independen atau sponsornya bukan pemerintah," ucapnya saat dihubungi detikHOT, Kamis (26/2/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nantinya, di pesta buku kedua terbesar setelah Frankfurt Book Fair tersebut, Beng akan berbicara tiga sesi. "Dua sesi saya menguasainya karena tentang novel graphic. Saya juga mengumpulkan novel graphic di Indonesia," ujar Beng yang pernah diundang ke Festival Komik di Prancis Selatan pada 2011.
Sedangkan satu sesinya lagi Beng akan mendampingi peneliti Insitut Kesenian Jakarta (IKJ) sekaligus kolektor Iwan Gunawan yang juga akan berbicara mengenai komik. Di sesi 'Culture, Critism, and Comics' juga Beng akan berbicara mengenai perkembangan komik Tanah Air.
"Dari hasil diskusi nanti mau jelaskan perkembangan komik yang masih hidup sampai sekarang. Jatuhnya akan bicara soal mitologi wayang di komik," kata lulusan Desain Komunikasi Visual (DKV) ISI Yogyakarta ini.
Selain Beng Rahadian, di Leipzig Book Fair 2015 akan dihadiri juga oleh pengarang 'Ronggeng Dukuh Paruk' Ahmad Tohari, penyair Sapardi Djoko Damono, Evan Aditya, komikus Harry Prasetyo, penulis 'Aruna dan Lidahnya' Laksmi Pamuntjak, sastrawan Nirwan Dewanto, pakar kuliner Sisca Soewitomo, peneliti Iwan Gunawan.
(tia/mmu)
