Seorang kolektor kain tradisional, Dewi Arimbi Soeharto Alamsyah menunjukkan koleksi kain-kain tradisional yang telah ia kumpulkan sejak lama.
Berbagai kain unik dari berbagai daerah di penjuru nusantara dipajang di acara tersebut. Salah satunya kain yang berusia sekitar 200 tahun asal Lampung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kain tersebut diakui Arimbi diperolehnya beberapa tahun silam. "Kain ini asalnya dari Lampung. Waktu itu saya sedang mampir ke pusat kerajinan kain di sana," urainya lagi.
Baca Juga: Amber Rose Tulis Buku 'How to be a Bad Bitch'
Menjaga dan merawat kain kuno ini diakuinya mesti ekstra hati-hati. Karena struktur kainnya yang mulai rapuh dimakan waktu, maka tak bisa digunakan sembarangan.
"Ketika dipajang harus dengan cahaya lampu tertentu dan ketika difoto nggak bisa kena flash kamera agar warnanya tetap terjaga," lanjutnya lagi.
Selebihnya ada ratusan jenis kain tradisional lain yang ditunjukkan di acara tersebut. Ada pula kain songket asal Palembang yang ditenun dengan benang emas 22 karat.
Inggrid Kansil yang turut hadir dalam acara pameran tersebut mengungkapkan, produk lokal seperti kain-kain tradisional memang mesti dijaga sebagai bagian dari warisan budaya. Artis yang kini menjabat sebagai anggota DPR itu mengungkapkan ragam kain tradisional menjadi aset penting bagi kekayaan bangsa.
"Saya termasuk pecinta kain tradisional. Buat saya menjaga warisan budaya itu penting. Hal ini semestinya bisa menjadi kepedulian kita bersama untuk melestarikan budaya bangsa kita," paparnya.
Pameran kain tradisional tersebut masih akan berlangsung hingga Jumat (27/2/) mendatang. Bertempat di Pejaten House, Jalan Pejaten Barat Raya no 35-36, Jakarta Selatan, pameran dibuka gratis untuk umum mulai pukul 10.00 hingga 17.00.
(doc/mmu)











































