.webp)
Untuk kedua kalinya, Paviliun Indonesia kembali mengikuti ajang pameran seni rupa terbesar yang sudah diadakan sejak 1895, Venice Biennale. Festival dua tahunan tersebut akan digelar pada 9 Mei sampai 22 November 2015 mendatang di Venesia.
Sama sepeti 2013 lalu, Paviliun Nasional akan menempati salah satu ruangan di Arsenale, bekas galangan kapal yang menjadi salah satu dari dua venue utama pameran selain di Giardini. Kali ini, Paviliun Indonesia mengambil tema 'Voyage'.
Produser dan direktur artistik Restu Kusumaningrum mengatakan tema ini diambil sebagai sebuah perjalanan. "Dua tahun lalu kami sengaja mengambil tema tentang Sakti yang merupakan simbol dari Laut Selatan. Tapi Voyage dinilai pas untuk sekarang," ucapnya dalam jumpa pers di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta Pusat, Jumat (6/2/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di ajang La Biennale ke-56 ini tema yang disodorkan adalah 'All the World's Future'. Tema ini sebagai ajakan kepada seniman seluruh dunia yang terlibat untuk memberikan penafsiran baru antara seniman dan situasi dunia belakangan ini.
Asmudjo Jono Irianto yang bertugas sebagai dewan penasihat artistik juga menjelaskan tema 'Voyage' sangat kuat dan menarik. "Kami perlu Heri Dono karena well known di kalangan seni internasional. Meski hanya satu seniman yang lolos seleksi tapi saya yakin Paviliun akan didatangi banyak pengunjung," kata Asmudjo.
Kali ini, Paviliun Indonesia akan mengajak seniman asal Yogyakarta Heri Dono. Heri adalah satu-satunya seniman kontemporer Tanah Air yang selalu diundang dalam setiap Biennale maupun pameran seni internasional.
Di ajang pameran seni rupa La Biennale Venesia ke-56 ini Indonesia terbilang baru. Sebelumnya, Indonesia pernah mengikuti pameran ini dengan mengajak enam seniman Tanah Air dan membawa tema 'Sakti'. Saat itu juga, Paviliun Indonesia menjadi salah satu dari 10 Paviliun paling banyak yang dikunjungi oleh pengunjung pameran.
