.webp)
Chief of editor MOCO Junwinanto mengatakan, perusahaan penerbit Aksara Maya sudah menyiapkan aplikasinya sejak tiga tahun lalu. Namun, baru dirilis ke publik 8 Juni 2014.
"Saat itu kami menerbitkan e-book dengan genre apa saja tanpa spesifik harus fanfiction atau segmentasi remaja," katanya kepada detikHOT di Goethe Institut saat ID Writers Literary Day, pekan lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lambat laun, editor MOCO mulai menangkap fenomena fanfiction berbau lokal karya fanbase Tanah Air. "Kami mencari dan menemukan banyak yang posting di Instagram, di blog dan media sosial community. Kami ajak untuk diterbitkan versi e-book," tutur pria yang akrab disapa Jun itu.
Akhirnya, dengan diterbitkannya sekitar 20-an e-book fanfiction di MOCO membuat penerbit ini kian eksis dan berkiprah di ranah penerbitan digital Indonesia. Pihaknya pun tidak tahu jika tren fanfiction tersebut makin booming.
Baca Juga: Hiii! Aliando-Prilly Jadi Vampir di Fanfiction 'Immortal Love'
"Yah mungkin di situ yang membuat MOCO makin hidup. Karya fanbase juga jadi makin menarik dan kalau bestseller kami cetak juga tapi dengan sistem pre-order," kata Jun. Sampai sekarang, MOCO tetap menerbitkan karya dalam bentuk e-book dengan aneka genre dan tidak harus fanfiction.
Bagi Anda yang ingin membaca karya-karya fanfiction di MOCO, bisa mendaftar di situsnya moco.co.id. Sebelumnya, download terlebih dahulu MOCO Aksara Maya di android, IOS, maupun PC. Nantinya, akan ada panduan agar bisa membaca di MOCO.
Jun menambahkan, di aplikasinya juga terdapat sistem poin bagi pembeli dan pembaca e-book terbitan MOCO. Ingin tahu lebih lanjut? Cek informasi akun Instagram Mocologue.
(tia/mmu)
