Jakarta -
Setiap tahunnya, Goodreads memberikan kesempatan bagi para pengguna dan pembacanya untuk memilih buku terbaik di setiap kategori. Mulai dari fiksi, non-fiksi hingga penulis terbaik.
Kali ini, Goodreads Choice Awards 2014 di Indonesia memilih novel-novel terbaik dan terfavorit sepanjang masa. Novel tersebut dipilih berdasarkan skor dan voting tertinggi para pembaca.
Berikut 5 novel terfavorit dan terbaik Indonesia pilihan goodreads:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pramoedya Ananta Toer selain seorang pembangkang paling mashyur, juga disebut Albert Camus-nya Indonesia. Kesamaan terdapat di segala tingkat, belum lagi kemampuannya mengkonfrontasikan berbagai masalah monumental dengan kenyataan kesehari-harian yang paling sederhana.
Begitu banyak hal menakjubkan yang terjadi dalam masa kecil para anggota Laskar Pelangi. Sebelas orang anak Melayu Belitong yang luar biasa ini tak menyerah walau keadaan tak bersimpati pada mereka. Tengoklah Lintang, seorang kuli kopra cilik yang genius dan dengan senang hati bersepeda 80 kilometer pulang pergi untuk memuaskan dahaganya akan ilmu—bahkan terkadang hanya untuk menyanyikan Padamu Negeri di akhir jam sekolah.
Buku ini dipersembahkan buat mereka yang meyakini the magic of childhood memories, dan khususnya juga buat siapa saja yang masih meyakini adanya pintu keajaiban lain untuk mengubah dunia: pendidikan.
Kehadiran roman sejarah ini, bukan saja dimaksudkan untuk mengisi sebuah episode berbangsa yang berada di titik persalinan yang pelik dan menentukan, namun juga mengisi isu kesusasteraan yang sangat minim menggarap periode pelik ini. Karena itu hadirnya roman ini memberi bacaan alternatif kepada kita untuk melihat jalan dan gelombang sejarah secara lain dan dari sisinya yang berbeda.
Tetralogi ini dibagi dalam format empat buku. Pembagian ini bisa juga kita artikan sebagai pembelahan pergerakan yang hadir dalam beberapa periode.
Gabungan 3 buku seri Dukuh Paruk: Ronggeng Dukuh Paruk, Lintang Kemukus Dini Hari & Jantera Bianglala.
Semangat Dukuh Paruk kembali menggeliat sejak Srintil dinobatkan menjadi ronggeng baru, menggantikan ronggeng terakhir yang wafat 12 tahun lalu. Bagi pedukuhan yang kecil, miskin, terpencil dan bersahaja itu, ronggeng adalah perlambang. Tanpanya dukuh itu merasakah kehilangan jati diri.
Dengan segera Srintil menjadi tokoh yang amat terkenal dan digandrungi. Cantik dan menggoda. Semua ingin pernah bersama ronggeng itu. Dari kaula biasa hingga pejabat-pejabat desa maupun kabupaten. Namun pengalaman pahit sebagai tahanan politikmembuat Srintil sadar akan harkatnya sebagai manusia. Karena itulah setelah bebas, ia berniat memperbaiki citra dirinya.
Novel pertama karya Ayu Utami yang diterbitkan oleh Kepustakaan Populer Gramedia pada bulan April 1998 ini mengisahkan tentang seorang mantan pastur bernama Saman dan empat perempuan yang bersahabat dari kelas 6 SD sampai mereka dewasa, yaitu Yasmin Moningka, Shakuntala, Cokorda, dan Laila.
Novel Saman pada awalnya direncanakan sebagai fragmen dari novel pertama Ayu Utami, Laila Tak Mampir di New York namun kemudian karya tersebut diterbitkan menjadi dwilogi Saman dan Larung.
Halaman Selanjutnya
Halaman