Dari Ekskul SMA Santa Ursula, Teater Dua Bertahan Eksis 20 Tahun

Teater Dua

Dari Ekskul SMA Santa Ursula, Teater Dua Bertahan Eksis 20 Tahun

- detikHot
Selasa, 07 Okt 2014 11:05 WIB
Dok.Teater Dua
Jakarta - Tidak banyak teater di Indonesia yang berasal dari ekstrakurikuler di sekolah mampu bertahan hingga puluhan tahun. Serta eksis mementaskan karya dan setiap tahunnya menelurkan generasi baru.

Mereka adalah Teater Dua yang berasal dari SMA Santa Ursula. Bertepatan dengan perayaan 20 tahun hari jadinya, teater ini akan mementaskan karya 'Kipas Tanda Mata' di Gedung Kesenian Jakarta (GKJ) pada 31 Oktober dan 2 November 2014 mendatang.

Bagaimana awal terbentuknya Teater Dua? Produser pementasan yang juga anggota teater Maria Pade Rohana ditemui detikHOT di Balai Kesenian Jakarta Pusat menceritakan asal muasalnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Awalnya di Juli 1994, namanya Teater Putri Santa Ursula karena para pemain semuanya perempuan," ucapnya Jumat lalu (3/10/2014).

Saat itu, ekstrakurikuler yang ada baru marching brass, basket, bola voli, tari modern, tari tradisional, gamelan Jawa, dan lain-lain. Namun belum ada teater. "Tuntutan akademis kan juga berat, akhirnya para pendiri ini membuat teater putri," tuturnya.

Selepas belajar di kelas, teater menjadi oase tersendiri bagi anggota Teater Dua. Mereka mampu melepaskan beban yang ada dan menjadi berbagai karakter yang diinginkan. Pengajarnya pun berasal dari Teater Populer asuhan Teguh Karya.

"Pak Efriadi dulunya astrada Pak Teguh. Selama 20 tahun, Beliaulah yang mengajarkan kami dan hapal dengan semua anggotanya," ungkapnya.

Kini, para anggota Teater Dua terdiri dari berbagai lini dan profesi. Ada yang masih mahasiswa, produser musik dan disc jockey, pengacara, ibu rumah tangga, humas, konsultan, akuntan, hingga host Jejak Petualang di Trans 7 Yovita Ayu Liwanuru.

(tia/mmu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads