Akhir pekan lalu, Elly dan sanggar tarinya mementaskan drama musikal 'Malin Kundang' di Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia, Jakarta. Kali ini ia membuat konsep yang berbeda dari pementasan sebelumnya.
"Drama Musikal Malin Kundang ini telah kita bawa ke berbagai negara sejak tahun 2001 sampai 2009 dan menuai antusias. Ini membuktikan bahwa budaya Indonesia ini sendiri sangat kaya dan seharusnya para generasi muda bisa bangga dan ikut melestarikan budaya leluhur dan jangan terpaku pada budaya luar," ujar Elly.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pementasan ini berdurasi sekitar 1,5 jam. Tom Ibnur membuat koreografi di dalamnya. Ia adalah koreografer tari tradisi yang karyanya telah dipentaskan di Indonesia maupun mancanegara. Sebagai pemeran ibu Malin Kundang yakni Titiek Puspa.
Titiek sangat mengapresiasi karya dari Sangrina Bunda. Ia pun sangat senang dapat berpartisipasi dalam pementasan tersebut. "Dari cerita rakyat ini kita bisa mengambil pesan moral. Bahwa keberhasilan seorang anak itu salah satunya adalah doa orang tua," ujarnya.
Selama 35 tahun, Sangrina Bunda telah membawa misi kesenian dan kebudayaan sebanyak 50 kali dengan menjelajahi 120 kota di 35 negara dan 5 benua.
(tia/mmu)