Mereka menari dan mengelilingi tiang perlahan-lahan. Membentuk rotasi dan harmoni yang indah. Lalu memutar terus menerus hingga 40 menit lamanya. Berikutnya gerakan menjadi sedikit cepat, tabuhan drum pun kian keras.
Di antara mereka terdapat penari bertubuh sintal dan berwarna rambut merah menyala. Sesekali ia berteriak, seakan memberi komando. Peluh keringat dan napas yang terengah-engah terlihat di sana. Namun, para penari tetap menari dengan sensualnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya ingin mempertunjukkan koreografi tarian yang berbentuk rotasi dan membuat pengalaman tersendiri bagi para penonton," ucapnya kepada detikHOT di Salihara, Kamis (3/10/2014) malam.

Dubois memang sengaja menciptakan latar yang kelam dan nampak kelabu. Serta, membuat 11 penarinya bergerak dengan rotasi tiada henti mengelilingi tiang pole dance. Diiringi oleh alunan Bolero karya Maurice Ravel, menambah suasana magis dalam ruangan tersebut.
"Saya selalu membuat ciptaan tari yang tak biasa dan inilah karya kami untuk Festival Salihara tahun ini," tuturnya.
Dubois memulai debut sebagai penari profesional di usianya yang menginjak angka 23 tahun. Ia membentuk Compagnie Olivier Dubois di tahun 2007. Saat itu, ia juga mendapatkan hadiah pertama ex-aequo dari Jardin d’Europe. Kini, Dubois menjabat sebagai Direktur Pusat Koreografi Nasional Roubaix Nord-Pas de Calais.
(tia/mmu)