Duta Besar RI untuk Asustralia Nadjib Riphat Kesoema secara resmi membuka pameran lukisan tersebut. "Pameran lukisan ini sungguh inisiatif luar biasa. Kolaborasi yang sangat baik di antara Galeri Nasional Indonesia dan National Portrait Gallery Australia. Serta merupakan wujud keinginan kedua bangsa untuk merajut hubungan yang lebih kuat," ujarnya saat memberikan sambutan dalam rilis yang diterima detikHOT Kamis (25/9/2014).
Selain Nadjib, dalam acara pembukaan hadir pula Senator Brett Mason (Parliamentary Secretary for Foreign Affairs) mewakili PM Tony Abbott, Angus Trumble (Direktur National Portrait Gallery Australia), mantan Duta Besar Australia untuk Indonesia, yaitu Philip Flood AO (1989β1993) dan Bill Farmer AO (2005β2010), Zamrud Setya Negara (Ketua PameranβGaleri Nasional Indonesia), Asikin Hasan (kurator Indonesia) dan Willy Himawan (pelukis Indonesia), serta 150 tamu undangan lainnya yang terdiri dari pejabat pemerintah Australia dan pengamat seni budaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lukisan yang dipamerkan merupakan karya dari para maestro handal Indonesia dan menjadi bagian sejarah dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Di antaranya adalah pelukis Affandi, Basuki Abdullah dan S. Sudjojono di era 1940-an.
"Pameran ini juga merupakan wujud dari keinginan masyarakat bagi kedua negara untuk merayakan babak baru dan membangun sikap saling memahami di antara kedua negara," tambahnya.
(tia/ron)











































