Festival Salihara kembali digelar untuk kelima kalinya sejak tahun 2008. Pagelaran kali ini menampilkan 11 acara utama yang terdiri dari pertunjukan tari, musik, dan teater dari berbagai negara, dimulai pada 13 September.
Di antaranya dari Indonesia, Belanda, Australia, Jerman, Austria, Perancis, Georgia, dan Republik Cek. "Di Indonesia tidak terlalu banyak festival pertunjukan. Dari pemerintah ada Art Summit dari tahun 1993. Tapi Salihara salah satu sektor swasta yang bisa mengeluarkan festival bermutu," ungkap Dewan kurator, Nirwan Dewanto dalam jumpa pers di Serambi Salihara Rabu (3/9/2014).
Tidak hanya pertunjukan utama, namun festival yang mengusung tagline 'Di Seni Senang' ini juga akan menyajikan acara pendamping beruba pentas band, jenakata atau stand-up comedy dan sejumlah lokakarya seni.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami ingin penikmat musik indie dari kalangan anak muda setelah nonton di sore hari akan melihat pertunjukan di Festival Salihara pas malamnya," ujar Nirwan.
Dengan menyajikan seni pertunjukan dan kuratorial yang berbeda, festival ini diharapkan bisa dinikmati dari berbagai kalangan. Festival alkan dibuka 13 September hingga 22 Oktober mendatang.
Pada malam pembukaan akan ditampilkan konser musik oleh Anime String Orchestra (Bandung) dengan Haryo 'Yose' Soejoto sebagai konduktor dan arranger. Sejumlah karya The Beatles, Jimi Hendrix dan Emerson, Lake & Palmer (ELP) akan diaransemen ulang dan dimainkan dengan instrumen gesek.
(tia/mmu)