Hal ini dikatakan oleh Mark Owens dari Balai Lelang Sydney. Ia mendapatkan petunjuk jika lembaran berharga itu berasal dari perkebunan di Melbourne.
"Saya belum pernah berbicara langsung dengan orang yang mengirimkan email dan barang lembaran huruf Arab ini," ujarnya seperti dikutip dari CNN, Rabu (27/8/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa bulan sebelumnya, Owens juga menjual halaman lain dari Al Qur'an yang sudah usang dan berada dalam kondisi yang lebih buruk. Ia menghargainya sekitar Rp 317 juta. Padahal di lelang lokal diketahui harganya hanya Rp 150 ribu.
Sejak akhir pekan lalu, banyak email berdatangan kepada Balai Lelang Sydney dan mengatakan tertarik untuk membelinya. Padahal Owens sama sekali belum meneliti seberapa penting dan berharganya lembaran Al Qur'an tersebut.
"Saya berpikir ini sudah kuno dan usang tapi saya belum mendapatkan petunjuk sejarah apa pun dari benda seni ini," ucapnya sambil tertawa.
(tia/ron)











































