Pupuk Daru Purnomo, Pameran Tunggal Pasca Gangguan Neurotik

Pupuk Daru Purnomo, Pameran Tunggal Pasca Gangguan Neurotik

- detikHot
Kamis, 14 Agu 2014 11:46 WIB
Dok.Tia Agnes/ detikHOT
Jakarta - Masa-masa kritis ketika mengalami gangguan mata dan telinga adalah sepenggal waktu yang mengguncang perupa Pupuk Daru Purnomo. Matanya terancam tidak berfungsi dengan baik terkait retina dan katarak. Telinganya pun selalu berdenging apalagi menjelang tidur dan ketika malam.

Sebelum itu, Pupuk juga pernah mengalami gangguan neurotik. "Kondisi ini mengganggu apalagi ketika saya mau melukis. Di luar saya nampak normal tapi mata saya sakit," ungkapnya saat ditemui di sela pembukaan pameran karyanya di Galeri Nasional, Jakarta, Rabu (13/8/2014).

Saat telinganya terganggu, ia konsultasi ke dokter THT namun katanya telinga Pupuk baik-baik saja. Ketika menjelang tidur, denging telinganya makin dahsyat. Hingga Pupuk menemukan solusi untuk mendengarkan musik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, berbagai kondisi tersebut tak menyurutkannya untuk tetap berkarya. Kali ini, Pupuk menampilkan karya instalasi, patung, dan lukisan dalam pameran bertajuk 'Me, My self, and Eye' yang digelar hingga 25 Agustus.

Pameran yang dikuratori oleh Jim Supangkat ini mengangkat berbagai kisah yang terjadi pada diri Pupuk dan keluarganya. Ia menciptakan aneka instalasi boneka yang terinspirasi ketika sedang bepergian di Praha, seri kematian, maestro meeting, dan 'seven and sacrifice'.

Seperti karya 'Self Potrait Catarac Series II' yang dibuat tahun 2010, menceritakan pengalaman derita mata yang dilaluinya. Potret diri tersebut tentang ekspresi kesakitan yang dialaminya sedangkan tangannya memegang gunting yang diarahkan ke mata kirinya.

Tak hanya itu saja, di sisi kanan ruang pamer Galeri Nasional terdapat ruangan khusus yang memamerkan 'Maestro Meeting'. Di sana terdapat penyimbolan terhadap para maestro dunia seperti Van Gogh, Picasso, Chagal, Frida Kahlo, Monet, Salvador Dali, Francis Bacon, Henri Matisse, Alexander Calder, Rembrandt, Raden Saleh, Affandi, S.Sudjojono, Hendra Gunawan dan lain-lain.



"Saya membayangkan apa yang akan terjadi ketika para maestro tersebut bertemu, duduk bareng, dan membicarakan sesuatu. Imajinasi saya berbicara mereka bisa melakukannya," papar Pupuk. Di sana, terdapat belasan bangku kayu yang diukir sesuai nama maestro. Serta potret masing-masing yang dibuat Pupuk sesuai ciptaannya.

Menurutnya, mereka adalah 'artefak' dan sosok yang 'dimuseumkan' oleh seniman kontemporer. "Pupuk menghadirkan mereka yang dimuseumkan seniman sekarang dan mengubahnya menjadi lebih menyentuh," kata kurator Jim Supangkat.

Uniknya, dalam pertemuan para mestro ia sengaja menghadirkan potret dirinya. Apakah mungkin semacam olok-olok atau mungkin impian dari seorang Pupuk Daru Purnomo?

(tia/mmu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads