Jeremy Teti Rancang Sendiri Arsitektur dan Interior Rumah

Rumah Sejuta Kisah Jeremy Teti

Jeremy Teti Rancang Sendiri Arsitektur dan Interior Rumah

- detikHot
Senin, 07 Jul 2014 13:28 WIB
Jeremy Teti Rancang Sendiri Arsitektur dan Interior Rumah
Jakarta - Jujur dan terbuka, sangat tersirat dalam karakter artis dan presenter Jeremy Teti. Tanpa merasa gengsi ataupun risih, ia blak-blakan soal tempat tinggalnya.

Ia tak segan menceritakan bagaimana rumah ini waktu masih menjadi 'gubug derita', dengan bangunan tambal sulam, bocor di atapnya dan lain-lain. Sementara itu, tempat tinggalnya yang belum lama ini direnovasi habis-habisan, menyisakan banyak cerita yang pantas disimak.

Berawal dari dana untuk membangun kembali rumahnya. Ia baru bisa membuat rumahnya jadi wah seperti sekarang, setelah tiga bulan bergerak di dunia hiburan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bulan puasa tahun lalu, ada tukang lagi kerjakan rumah depan. saya panggil, untuk mengira-ngira kalau bangun rumah saya ini butuh berapa dananya," jelasnya kepada detikHOT di kediamannya di kawasan Kotabumi, Tangerang.



Setelah ia tahu dana yang ia miliki cukup, ia pun memberanikan melakukan renovasi besar-besaran. "Tukangnya bertanya, desainnya gimana pakai arsitek ngga, ya saya bilang ngga perlu, karena saya bisa mendesain rumah," katanya.

Meski ia tak pernah menuntut ilmu khusus di bidang arsitetur, pengalaman ia jadikan guru yang berharga. Ia menjelaskan bahwa tiap kali melakukan peliputan, menonton TV atau membaca majalah ia sering mencari ilmunya untuk diterapkan.

"Ini semua hasil desain senditi, sampai ornamen rumah dan materialnya itu semua saya cari sendiri. Pagar, sofa, lampu, tangga saya bikin desainnya sendiri. Saya kalau syuting ke mana-mana matanya belanja, melihat-lihat kalau yang menurut saya bagus ya saya ikuti," ungkapnya.



Ia juga melakukan beberapa "retouching" pada barang-barang lama miliknya, agar tak lantas dibuang dan tetap tampil apik. "Barang dari rumah lama juga enggak semuanya dibuang, kalau masih bisa dipakai ya dipakai lagi," ujarnya.

Kurang lebih pembangun istana barunya ini memakan waktu 6,5 bulan. Namun, untuk estimasi keseluruhan biayanya ia tak bisa menafsir.

"Semua bon-bonnya itu ada dalam satu kardus sendiri, saya enggak mau lihat-lihat. Karena mikirnya ini saya belanja sendiri, buat dipakai sendiri, ngapain dihitung-hitung. Tapi untuk tukangnya saja itu mendekati Rp 500 juta," jelasnya.

Ia mengusung konsep rumah yang hemat energi dengan memperbanyak jendela juga ventilasi udara. Agar di siang hari, ia tak perlu menyalakan satu pun lampu di rumahnya.

"Dari situ konsepnya berjalan terus, yang paling lama adalah tangga, saya buka berbagai tabloid dan majalah juga nonton berbagai program tv tentang tangga di rumah, biar tangganya cetar gitu," selorohnya.

"Rumah ini gayanya campur-campur. Casing-nya dari luar kan minimalis tapi di dalamnya ada banyak unsur etnik soalnya kalau minimalis banget itu kan terlalu kotak-kotak ruangnya, saya enggak suka kalau terkotak-kotak, kayaknya bukan saya banget," tambahnya.

(ass/hkm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads