Nama Robert Capa sudah mendunia dan dianggap sebagai salah satu pewarta foto yang paling berpengaruh di dunia. Perjalanan hidup Capa berserta semua mahakaryanya sudah sering menjadi sorotan dunia. Namun tahukah Anda bahwa Robert Capa pernah menjalin kisah cinta yang memilukan bersama seorang pewarta foto perempuan bernama Gerda Taro?
Tahun ini, ada dua kisah terbunuhnya jurnalis foto perempuan ketika sedang bekerja di wilayah konflik. Camille Lepage, 26 tahun ditembak ketika sedang meliput konflik di kawasan Afrika. Satu lagi, Anja Niedringhaus, 48 tahun, pewarta foto asal Jerman ditembak mati oleh polisi Afganistan. Semasa hidupnya Anja pernah memenangkan Pulitzer.Lalu, apa kaitan kedua kisah itu dengan sosok Robert Capa?
Alkisah, 70 tahun yang lalu, seorang bernama Gerda Taro menjadi pewarta foto perempuan pertama yang gugur saat bertugas, ia adalah kekasih Capa. Saat itu, Gerda berusia 26 tahun dan tengah meliput perang sipil di Spanyol. Mobil yang ditumpanginya tabrakan dengan sebuah tanki bensin. Foto yang diambil Gerda pada hari itu tidak pernah ditemukan hingga sekarang.
Saat itu Capa, fotografer perang paling ternama di abad 20, menunggu cemas kekasihnya, hingga akhirnya kabar buruk itu sampai di telinganya. "Saat mendengar kabar tersebut, ia pingsan, hingga beberapa pekan setelahnya Capa tampak putus asa. Mereka adalah pasangan sejati dalam berbagai hal," ujar Jane Rogoyska, penulis buku baru bertajuk Gerda Taro: Inventing Robert Capa, dilansir CNN (25/06/2014).
Hubungan mereka dimulai di Paris, tiga tahun sebelum Gerda wafat. Dua orang imigran Yahudi yang dipertemukan oleh takdir ini sepakat mengubah nama mereka, Capa pun mengajari Gerda untuk memotret.
"Mereka berdua sangat menarik, sangat karismatik," ujar Jane yang juga menjelaskan bahwa pasangan tersebut sangat mengandalkan bakat dan keinginan keras untuk bisa bertahan hidup. "Aku rasa keberanian mereka datang dari tempaan di masa mudanya," tambahnya.
Frasa terkenal milik Capa yang berbunyi, "Jika fotomu tidak cukup bagus, maka kamu tidak cukup dekat," sangat mempengaruhi gaya pasangan ini dalam mengambil gambar, mereka bahkan memiliki ketetapan untuk bisa dekat dengan apa yang mereka potret hingga terus berada di garda terdepan di saat perang.
Ketika kekasihnya harus meregang nyawa, Capa pernah mengungkapkan ia tidak menyesal pernah memperkenalkan fotografi pada Gerda, ia menyesal karena tidak menjaga Gerda pada hari kejadiaan naas tadi terjadi.
(ass/mmu)











































