Lukisan Sepanjang 30 Meter Ceritakan Perjalanan Heri Dono

30 Tahun Kiprah Seniman Heri Dono

Lukisan Sepanjang 30 Meter Ceritakan Perjalanan Heri Dono

- detikHot
Rabu, 18 Jun 2014 11:25 WIB
Lukisan Sepanjang 30 Meter Ceritakan Perjalanan Heri Dono
Heri Dono (agnes/detikhot)
Jakarta - Lantai tiga Art:1 New Museum yang terletak di Jalan Rawajali Selatan Jakarta Pusat Kamis malam (12/6/2014) itu nampak berbeda. Ruangan berbentuk melingkar itu hanya diisi oleh lukisan sepanjang 30 meter dan dua buah instalasi karya Heri Dono.

Seakan-akan fokusnya adalah lukisan dan para pengunjung diajak menyelami bersama setiap gambar yang terdapat dalam 10 panel tersebut. "Terserah mau melihatnya dari sudut mana dulu," ungkap Heri kepada detikHOT.



Sambil menjelaskan lukisan yang dibuatnya selama empat bulan itu, ia mengatakan melakukan risetnya lebih lama dari proses pembuatan. Heri mendatangi pedalaman Kalimantan, ke Gunung Bromo, Australia, dan berbagai tempat lainnya.

"Saya mengingkan alam hadir di karya terbaru saya. Bisa dibilang surealistik, imajinatif, yang jelas semuanya ada di sana," ungkapnya.



Maka latar belakang lukisan 30 meter yang berjudul 'Art Odyssey' mengandung unsur pemandangan alam Sungai Amazon, Arizona, gurun di Australia, pedalaman Kalimantan dan lain-lain.

Serta menggambarkan perjalanan karir seni rupanya. Di panel atau kanvas pertama terdapat wayang kulit yang diikatkan ke bambu-bambu. Instalasi yang dibuatnya tahun 1988 lalu itu berjudul 'Wayang Legenda'.

Di panel kedua hingga seterusnya juga ada instalasi kontemporernya berjudul 'Flying Angels', 'Broken Angels', 'Donosaurus' dan sebagainya. "Lukisan ini tuh seperti evolusi perjalanan saya dari fase 1980an sampai sekarang."

Selain itu, dalam pamerannya yang memajang 84 karya itu terlihat paling banyak menggunakan sayap. Seperti yang terdapat di lantai 1 dan 2 Art:1 New Museum, instalasi seperti anak kecil terbang dengan sayapnya menghiasi langit-langit galeri.



Baginya sayap melambangkan ide. Ide itu adalah bidadari. "Saya menganggapnya sebagai inspirasi dan tidak bergerak mundur. Saya memasukkan budaya dalam setiap karya kontemporer saya," ungkap Heri.

Kini, Heri sedang merencanakan pamerannya di Korea Selatan pada Juli mendatang. Di bulan Oktober, ia juga akan menggelar pameran di New York.

(tia/hkm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads