.webp)
Karya-karya ilustrasi yang dibuat Diela selalu memakai gaya pop art fantasi dengan warna warni yang ngejreng. Terlihat di produk yang dibuatnya seperti scarf, hardcase telepon seluler, kotak, pin, notes, dan art print lainnya.
"Saya aktif menggambar lagi sejak 2008 tapi baru mulai berani bikin di scarf itu 2010," katanya kepada detikHOT di event Art Market 3, Joglo Beer Jakarta Selatan kemarin.
Diela mengatakan sejak kecil sudah suka menggambar. Berbagai les pun diikutinya, mulai dari melukis, balet, karate dan sebagainya, hingga ia diharuskan kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri (UIN) Ciputat.
"Kuliahnya enggak saya selesaikan. Saya lebih memilih aktif menggambar lagi. Fokus di sini," ungkap Diela.
Tak hanya gaya pop art dengan warna yang menyala saja yang berhasil diciptakannya, namun jika dilihat lebih detail setiap objek yang digambarnya selalu tak biasa. Seperti tokoh wanita yang melayang di antariksa, maupun wanita berambut pendek yang memakai jubah berbentuk kotak.
Desain ini diterapkannya juga di hardcase telepon seluler. Ia baru mencobanya tahun 2011 lalu. Respon dari kawan dan para pecinta seni luar biasa.
"Mereka suka dengan desain yang saya buat. Suka sama warna-warnanya," ujarnya. Untuk telepon seluler iPhone ia biasa menjualnya seharga Rp 200 ribu sedangkan merek Samsung di atas harga tersebut.
Para pengunjung yang datang ke Art Market juga banyak membeli karyanya yang berbentuk art print seukuran kertas A3 dan A4. Biasanya mereka akan memajangnya dengan pigura dan dipajang di dinding.
Sepanjang kariernya sebagai ilustrator, Diela terinspirasi oleh karya-karya dari Frida Kahlo. Ia adalah pelukis Meksiko yang lahir di Coyoacan dan dikenal karena potret dirinya.
Pada 2010 silam, Diela pernah mengikuti pameran dengan 13 ilustrator dunia di Paris, Marseille dan Toulouse. Karya-karyanya bisa dilihat di akun instagram pribadinya bernama @dielamaharanie.
(tia/ich)
