Sejak kematiannya dua hari lalu, banyak ucapan duka berdatangan. Baik di social media melalui twitter seperti Ellen DeGeneres, Felicity Huffman, Pharell Williams, Oprah Winfrey, dan lain-lain. Serta ucapan duka di tempat tinggalnya di Winston-Salem, North Carolina.
Dalam sebuah pernyataan di facebook, pihak keluarga mengatakan Maya meninggal dengan tenang di rumah. "Dia menjalani hidup sebagai seorang guru, aktivis, seniman, dan keluarga sangat menghargai waktu yang kami punya bersama," ujarnya seperti dimuat dalam BBC, Jumat (30/5/2014).
Bahkan Presiden Barack Obama menyebutnya sebagai 'salah satu penerang'. "Dia adalah seorang penulis yang brilian, teman yang sangat kritis, wanita yang patut dibanggakan."
Pada 2011 silam, Obama menghadiahkannya Presidential Medal of Freedom. Di antara semua kisah dalam autobiografi, kata Obama, dia adalah seorang pendongeng.
"Semua ceritanya itu benar," ungkapnya. Dalam autobiografi, Maya menceritakan ketika usianya 7 tahun dan diperkosa oleh kekasih ibunya. Ia mengatakan kepada ibunya apa yang terjadi dan kekasihnya tewas.
"Saya pikir suara saya yang telah membunuhnya. Tapi aku tidak tahu mengapa, aku berhenti bicara," ujarnya dalam berbagai wawancara dengan media.
Mantan Presiden Bill Clinton yang pernah mengundang Maya untuk membacakan puisinya pada 1993 lalu, mengatakan Amerika telah kehilangan harta nasional.
"Puisi dan cerita yang ditulisnya adalah sebuah kecerdasaan, kebijaksanaan, dan suatu keberanian. Ia adalah penulis Afrika-Amerika yang tak ada duplikat."
Di akun instagram-nya, Beyonce turut mempublikasi puisi karya Angelou yang berjudul 'Still I Rise' dan mengucapkan belasungkawa. Selamat jalan Maya Angelou...
(tia/ich)