Video Mapping 15 Menit Ceritakan Perjalanan Ken Arok, Ken Dedes, dan Candi Singhasari

Singhasari Week (6-Habis)

Video Mapping 15 Menit Ceritakan Perjalanan Ken Arok, Ken Dedes, dan Candi Singhasari

- detikHot
Rabu, 28 Mei 2014 16:17 WIB
Video Mapping 15 Menit Ceritakan Perjalanan Ken Arok, Ken Dedes, dan Candi Singhasari
Jakarta - Jika biasanya video mapping yang digelar selalu mengambil sisi depan museum, kali ini berbeda. Video mapping yang bernama 'Singhasari' tersebut justru memakai dinding di bagian dalam museum.

Dengan layar besar setinggi bangunan Museum Nasional, ruang Kertajaya yang tadinya penuh dengan arca-arca dan berada di outdoor, Jumat malam lalu (23/5/2014) dipenuhi oleh para pengunjung.

Video mapping dimulai dari kisah kerajaan Singhasari dengan ditemukannya candi di tengah hutan lebat. Aparat Belanda menemukannya dan membabat habis belukar di sana. Namun, ia justru membawanya ke Belanda.

Kini candi induk dari kompleks percandian masih tegak berdiri, sayangnya di sekitar candi sudah tak ada lagi candi-candi kecil. Akankah ketujuh arca yang sekarang berada di Museum Etnologi, Leiden bisa kembali ke nusantara?

Riana Rismaulina dari tim Visualindo sebagai pembuat video mapping mengatakan proyek kali ini memakai simbol-simbol dari era Singhasari. "Seperti di awal terdapat lambang Ken Arok dan Ken Dedes, keris-keris berterbangan hasil buatan Mpu Gandring, dan lain-lain," katanya kepada detikHOT.

Tak hanya itu saja, efek video mapping dengan reruntuhan bangunan juga terasa, lebatnya hutan, warna warni dan visualisasi pembangunan kembali hingga utuh.

"Semuanya untuk menggambarkan perjalanan Singhasari. Meski pada akhirnya beberapa arca tetap di Leiden dan dua di Indonesia," ujar Riana.

Kepala bidang Humas Museum Nasional, Dedah Sri Handayani mengatakan perjalanan dari video ini dibahas dengan ahli sejarah dan arkeolog. "Pertempuran antara Ken Arok dan Tunggul Ametung lalu Ken Arok dibunuh oleh Anusapati memang kami minta diganti," katanya kepada detikHOT, Senin (26/5/2014).

Penggantian konsep ini dengan menggunakan simbol banyaknya keris yang beterbangan. Serta warna di layar yang berubah menjadi merah.

(tia/mmu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads