Apartemen Bergaya Modern Etnik Jadi Pilihan Iwet Ramadhan

Gaya 'Ekletik' di Apartemen Iwet Ramadhan (1)

Apartemen Bergaya Modern Etnik Jadi Pilihan Iwet Ramadhan

- detikHot
Jumat, 23 Mei 2014 08:27 WIB
Salah satu sudut rumah Iwet Ramadhan (Rengga Sancaya/detikFOTO)
Jakarta - Tinggal tepat di jantungnya ibukota dan berada di apartemen yang nyaman, tentunya idaman setiap warga Jakarta. Akses untuk beraktivitas dan bekerja pun tak akan jauh dan menghabiskan waktu lama.

Di kediamannya yang kecil dan unik inilah, perancang busana dan pemilik butik busana khusus batik dengan desain kasual dan muda bernama TIKShirt, Iwet Ramadhan mendapatkan inspirasi mendesain. Setiap benda di dalam rumahnya juga punya cerita tersendiri.

Sekaligus, Iwet menceritakan bagaimana pandangannya dalam hidup, berkarya, dan menginspirasi orang lain. Kamis lalu (22/5/2014), detikHOT berkesempatan mengunjungi tempat tinggal Iwet di apartemen kawasan Jalan Sudirman, Jakarta Pusat.

Meski suasana di luar kamar lantai delapannya cenderung flat, namun ketika memasuki ke dalam ruangan akan ada banyak interior dan benda yang mengejutkan.

***

"Hai, selamat datang. Ayo, masuk.. masuk," sapa Iwet ketika kami datang mengunjunginya kemarin. Belum sempat ngobrol panjang lebar, pria lulusan arsitektur Universitas Parahyangan Bandung ini langsung minta izin untuk menunaikan salat lima waktu terlebih dahulu.

detikHOT kemudian dipersilakan memotret bagian dalam apartemen miliknya. "Langsung potret saja yah. Dibongkar sendiri," ujarnya.

Dari pintu masuk, seluruh bagian rumahnya nampak terlihat. Di sebelah kiri terdapat kamar tidur, ruang salat dan toilet. Sisi lainnya ada ruang televisi, ruang makan sekaligus dapur.



Usai salat, di ruang makan ini Iwet menceritakan mengenai apartemen yang ditinggalinya sejak awal tahun lalu. Ia menamakan gayanya dengan 'ekletik' yakni percampuran antara modern dengan etnik maupun klasik.

"Setiap benda antik dan etnik juga bercerita," ungkapnya.

Gaya ekletik ini digunakan sebagai pencampuran dari gaya minimalis modern dengan unsur masa lalu. Seperti klasik, etnik, art deco, dan sebagainya.

Iwet menjelaskan bahwa ia sendiri yang menata dan mendesain tiap ruangannya. Meski tinggal di apartemen yang sudah dirancang sama dengan kamar lainnya, namun ia terbiasa besar dengan rumah organik yang bisa diubah-ubah.

"Di sini cuma ada dua built in yaitu kamar tidur dan lemari baju yang sama dengan kamar di apartemen ini. Lainnya, aku ubah-ubah sendiri," kata Iwet.

Ia pun memasukkan berbagai benda yang mencerminkan gaya modern dan etnik dan khas dengan seorang 'Iwet'. Dari kain tenun yang ditaruh di atas sofa panjang ruang televisi, lesung dari Tuban dan peti mati di dekat pintu masuk, sampai kayu mangga untuk meja makan dan buffet televisi. Mayoritas merupakan barang warisan orang tuanya.

Namun, perabot rumah tangga lainnya banyak juga yang dibelinya di toko. Di dindingnya pun tak banyak hiasan, hanya ada dua buah lukisan tergantung. Potret pribadi juga sama sekali tidak ada. Pencahayaan dan warna interiornya pun tidak dimainkan Iwet.

Ia hanya memakai cat dinding berwarna putih. Warna perabotnya cenderung putih, coklat, dan biru. "Susah yah, aku cenderung suka ketiga warna itu dan tidak ingin yang ngejreng."

Alhasil, suasana modern dan perabot etnik sangat terasa bagi siapa saja yang bertandang ke kediaman Iwet.


(tia/ich)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads