Bangunan Ini Diduga untuk Memuja Matahari

Bangunan Ini Diduga untuk Memuja Matahari

- detikHot
Kamis, 22 Mei 2014 11:59 WIB
Jakarta - Bangunan-bangunan kuno sering menjadi petunjuk bagi ahli arkeologi untuk menggambarkan kehidupan masyarakat di masa lalu. Salah satunya adalah Petra di Yordania Selatan.

Hingga kini manfaat bangunan yang konon dihuni oleh masyarakat Nabatean itu masih jadi misteri. Para ahli perhitungan lengkung langit menemukan bahwa bangunan ini berdiri tepat dibawah jalur sinar matahari.

Khususnya pada masa equinox dan solstice, yakni sepekan sesudah dan sebelum musim dingin. Karenanya kemungkinan bangunan ini memang dibangun untuk pemujaan terhadap terhadap matahari.

Petra memang baru 85 persen saja yang sudah di ekskavas. Tak heran hanya sedikit yang dipahami akan keberadaan bangunan ini. Petra terdiri dari candi, gua kuburan, dan beberapa rumah yang masih berdiri di dalamnya. Semua itu dibangun sekitar 2.300 tahun lalu.

"Aku kita kita tak cukup memahami betapa pentingnya beberapa struktur bangunan yang ada di Petra," kata Megan Perry, salah seorang profesor Departemen Antropologi, East Carolina University, seperti dikutip dari CNN (19/5/2014)

Baru-baru saja tim peneliti pimpinan Juan Antonio Belmonte dari Institute of Astrophysics of the Canary Islands (IAC) mencoba meneliti struktur kuno ini dengan mengukur garis bujur dan lintangnya.

Hasil temuan mereka yang dipublikasikan di Nexus Network Journal, menyimpulkan bahwa bangunan itu ini dibuat untuk memuja dewa matahari. Khususnya pada dua saat penting itu.

Belmonte mencatat bahwa efek garis sinar matahari itu paling besar ada di Ad Deir atau yang dikenal juga sebagai bangunan biara. Ad Deir adalah juga bangunan di Petra yang paling menarik wisatawan.

"Pencahayaannya sangat luar biasa, sinar matahari menembus gerbang dengan sempurna menciptakan bayangan di interior yakni di area yang disucikan," kata Belmonte.

"Terlepas dari kecantikan di dalam, efeknya yang bisa diamati dalam waktu sepekan, sebelum dan setelah musim dingin akan menjelaskan tentang tujuan bangunan itu," Belmonte melanjutkan.

Memang selama ini ada perdebatan dalam komunitas arkeologi tentang apa sebenarnya fungsi Ad Deir. Mengapa bangunan ini didirikan? Apakah sekadar untuk pemakaman? Tempat pemujaan?

Bahkan setelah penelitian pertama Belmonte, mereka belum juga mendapatkan jawaban. "Dengan pengukuran saat ini, lebih jelas bahwa bangunan ini punya karakter religius dan astral," kata Belmonte.

"Ini akan membantu kita untuk memahami, kepercayaan religius dari kaum Nabatean dan bagaimana mereka mengendalikan waktu. Ini menunjukkan bagaimana mereka mengobservasi dan menggunakan kalender matahari," katanya.

Belmonte yang melakukan pengukuran pada 30 monumen di seputar Petra dan di bagian lain situs di Yordania dan Israel, mengatakan pengukurannya terlalu konsisten jika dianggap sebagai kebetulan.




(utw/ich)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads