Uang mungkin bukan segalanya. Tapi bagi sebagian orang, mencari uang adalah salah satu tujuan utama hidup. Dalam karya berjudul 'Edan Duit, Doyan Kredit', pasangan seniman Indieguerillas mewujudkan pandangan tersebut.
Mereka yang terdiri dari Santi Ariestyowanti dan Dyatmika 'Miko' Bawono. Kali ini, tema materialisme adalah fokus perhatian dari karya interaktif dan metode bergerak atau kinetik.
Cobalah duduk di salah satu dari ketiga kotak berkaki tersebut. Lihat ke dalam gambar yang terbentuk di dalamnya. Misalnya saja, akan muncul potret uang dollar, koin-koin yang tersusun bertuliskan 'ritual habitual' dan sebagainya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karya itu sekaligus sebagai sindiran atas jargon uang adalah segalanya bagi manusia. Materi biasanya, kata dia, dianggap bertentangan dengan aspek spiritual tapi justru saling berkaitan.
"Kami juga menyindir isu konsumerisme sebagai spiritualitas tertinggi di kehidupan manusia," jelas istri dari Miko Bawono ini.
Karya-karya Indieguerillas memang terpengaruh oleh budaya Jawa yang kini hidup dipengaruhi oleh globalisasi budaya Barat. Dalam karyanya, mereka selalu menyelipkan tokoh-tokoh pewayangan.
Hal ini terlihat di objek-objek yang dipakai Indieguerillas. "Secara konstan kami selalu ingat akan akar dan nilai-nilai yang selama ini kami yakini."
Sejak pertengahan tahun lalu, mereka sudah membuat karya seni yang bergerak, tak lagi diam. Percobaan trial dan error pun terjadi. Karya kinetik ini termasuk isu baru baginya. Santi menjelaskan jika ini adalah karya ketiganya.
"Kami memulainya baru dari tahun 2012. Sebenarnya masih dalam tahap eksperimen. Belakangan baru muncul keasyikan dan ke depannya akan lebih dieksplorasi lagi," katanya.
(tia/ich)