Terinspirasi Ritual Keraton, Duo Seniman Yogyakarta Buat Robot dari Mainan

Arbotics (2)

Terinspirasi Ritual Keraton, Duo Seniman Yogyakarta Buat Robot dari Mainan

- detikHot
Senin, 12 Mei 2014 09:27 WIB
Robot dari mainan buatan ThedeoMIXBLOOD (Tia Agnes/detikHOT)
Jakarta -

Bayangkan Anda berada di antara dua beringin kembar di Alun-Alun Kidul, Yogyakarta. Lalu tutuplah kedua mata dengan penutup yang disediakan. Kemudian, mainkan salah satu robot dengan remote kontrol.

Jika keluar dari jalur yang sudah dibuat, maka akan keluar bunyi. Namun bila Anda merasa memainkannya dengan lurus dan tak keluar jalur, robot tersebut akan sampai di ujung.

Karya seni instalasi dengan dua robot yang terbuat dari mainan anak-anak ini berjudul 'Invisible Line'. Penciptanya adalah ThedeoMIXBLOOD asal Yogyakarta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka terinspirasi oleh ritual keraton Yogyakarta yang dilakukan tiap tanggal 1 Suro (hari pertama dalam kalender Jawa). Serta permainan ritual bagi para turis lokal maupun asing yang bermain di Alun-Alun Kidul.

"Dengan teknologi lebih canggih, melalui robot yang mampu digerakkan ini kami mengibaratkannya seperti berada di antara Beringin Kembar," ujar Fahla Fadhillah Lotan atau akrab disapa Dila kepada detikHOT, Jumat (9/5/2014).

Invisible Line ini merupakan hipotesis dari energi yang tak terbayangkan dan dapat membimbing hati seseorang dalam pencarian kemurnian dan peruntungan. "Ada banyak kepercayaan dalam mitos ini dan kami lakukan risetnya," lanjut Dila.

Karya seni ini memang melibatkan interaksi dari para pengunjung yang mengendalikan robot untuk mencapai garis akhir. Sekaligus melakukan ritual yang ditetapkan seniman.

Kedua robot pun terbagi menjadi dua jenis yakni pria dan wanita. Para pengunjung bisa memilihnya sesuka hati. Visual suara dan bunyi-bunyian yang keluar pun dibuat serupa seperti berada di Alun-Alun Kidul.

"Kita membuat penutup matanya sama seperti yang dijual di sana. Kalau keluar garis juga keluar suara seperti kereta-keretan pariwisata. Semuanya dibuat sama persis," ujar Dila.



Selain Dila, ThedeoMIXBLOOD juga dibentuk oleh R. Bonar D.Senan Putro atau disapa Otong. Mereka membentuknya grup ini karena terinspirasi dari grafitti dan pop art dan dipengaruhi oleh kejadian traumatis semasa kanak-kanak.

Kini, duo seniman ini tak hanya membuat karya seni yang berasal dari custom toys saja, namun sehari-hari mereka juga mengajar di beberapa workshop maupun tempat kursus.

(tia/ich)

Hide Ads