Di atasnya terdapat ayat sepenggal ayat Al Qur'an dalam Surat Maryam ayat 26 dengan bahasa Arab. Lukisan tanpa warna tersebut digambar oleh S.Wito. Ia menamainya dengan judul 'Puasa'.
Pelukis yang memulai kiprahnya dalam dunia seni rupa sejak 1985 ini mengatakan sosok karyanya ini divisualisasikan adalah Siti Maryam. Mengapa?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam ayat ini dijelaskan bagaimana Siti Maryam berpuasa. Dalam arti sesungguhnya, kata Wito, ia diam atas cobaan yang dihadapinya. Dari sosok inilah, lahirlah Nabi Isa.

Menurutnya, dari sosok Siti Maryam pula melahirkan kasih yang tak terbatas dan tergantikan kepada Isa. Oleh karena itu, ia melukisnya.
Wito yang merupakan Ketua Kelompok Pelukis dan Penulis Indah (KPPI) di Pasar Baru ini, juga melukis sosok Bunda Theresa sambil menggendong seorang anak kecil. Ia mengecatnya dengan latar belakang warna hitam dan tokoh realis Bunda Theresa.
Keduanya bagi Wito memiliki arti penting dari sebuah perjuangan, kesabaran, dan kasih sayang. Dari mereka, lahir kisah-kisah besar dan terkenang sepanjang sejarah. "Sosok Maryam juga saya tidak berani lukis lebih detil, makanya wajahnya enggak ada."
Seniman yang tinggal di Cempaka Putih Barat ini juga menceritakan jika dirinya pernah mendapat arahan seni dari maestro Basoeki Abdullah. Belum lama ini, Wito dipercaya melukis Menteri Luar Negeri Amerika Serikat untuk KTT Asean di Bangkok.
(tia/utw)