Di ujung bawahnya terselip namanya dengan tahun pembuatan 2014. Ya, kanvas ini memang ditulisinya dengan kuas berwarna hitam serta garis bawah berwarna merah laiknya darah. Kata 'Jadi di sini' pun ditekankannya dengan warna akrilik merah.
Sedangkan lukisan keduanya, ia lukiskan sosok pria berwarna gelap memakai topi dengan kuas di tangan kanannya. Wajahnya tak kelihatan. Di atas kanvasnya ini, ia menuliskan 'Dari Padamu Takkan Padam Padaku'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kedua lukisan dengan kata ini sengaja diciptakannya dengan 'guyon' terhadap pengertian melukis itu sendiri. Ia mengatakan tidak ada aliran khusus yang dilakoninya. Patrick hanya menuruti kemauannya melukis dengan obyek dan subyek yang ingin dibuatnya.
"Yah memang saat itu saya ingin melukis apa yang dimau. Ini passion saya dan saya tuangkan seperti itu," ujar pria kelahiran 2 Agustus 1983 silam ini.
Perjalanan seniman yang belajar melukis sejak kecil ini, dimulainya saat ia menempuh pendidikan di Seni Lukis Institut Kesenian Jakarta sejak 2002 silam. Pameran bersamanya pertama kali diikuti pada tahun 2008 di Galeri Nasional dalam event 'de'paris a Jakarta'.
Patrick sudah ikut pameran keliling dunia. Di antaranya pada 2010 lalu, dia mengikuti 'World Artist Festival in Seoul' di Korea Selatan. Dua tahun kemudian, ia melakukan perjalanan melukis dan berpameran tunggal 'Blackbirds' di Z Gallery Seattle, Amerika Serikat.
Tahun lalu, Patrick berpameran tunggal di Galeri 3, TIM dengan tajuk 'Underexposed'. Karya-karya sebelumnya bisa dilihat di situs www.patrickwowor.com.
(tia/utw)











































