Ya, tentu saja siapa pun yang datang sudah bisa melihat ruang tamu, tengah, dan keluarga untuk menonton televisi. Ketiganya menyatu jadi satu. Serta ruang makan dan dapur di bagian belakangnya. Ruangan tersebut berbentuk huruf 'L'.
Ditambah lagi paling ujung terdapat taman. Hilbram sengaja menggunakan glass door yang mudah terbuka dan tertutup. Fungsinya sebagai ventilasi dan masuknya sinar matahari ke dalam rumah.
Sedangkan warna cat dinding dan wallpaper yang digunakan adalah warna-warna yang kalem. Seperti putih, dan abu-abu.

Furniture yang digunakan Hilbram dan istrinya pun disesuaikan dengan warna cat. Gantungan di dinding relatif bersih, hanya ada kaca besar di depan ruang tengah. Serta pajangan kaligrafi di ruang keluarga.
Menurut sang pemilik rumah, tadinya ruang tengah adalah kolam ikan yang dipagari dengan kaca. Namun, ia membongkarnya dan dijadikan ruangan yang lebih bermanfaat.
"Istri yang minta. Kita beli rumah kedua ini juga istri yang minta karena ada Via dan butuh rumah yang lebih besar," ujarnya kepada detikHOT.
Ia menginginkan seluruh penghuni yang tinggal di sana terasa menyatu. Tanpa ada pembatas dinding. Sebagai pemisah, Hilbram bermain dengan void yakni bagian atasnya ruang dan lampu yang berfungsi sebagai penerangan.

"Memang tujuannya begitu. Enggak usah tertutup. Terbuka semuanya," ujarnya. Di antara ketiganya, ruang tamu yang jarang digunakan dan yang paling favorit bagi keluarganya adalah ruang menonton televisi.
Di sana, ketika Ranu pulang sekolah, ia bersama Via akan bermain. Terkadang, menonton televisi juga sambil makan. Oleh karena itu, di ruang itu terdapat dua sofa malas dan karpet tebal yang nyaman.
Selain itu, selain ketiga ruangan tersebut juga terdapat dapur, meja makan, dan kamar tamu. Di dalam kamar tamu itu sekaligus berfungsi sebagai ruang kerja untuk Hilbram. "Saya biasa menulis di situ."
(/utw)











































