Kolaborasi Karakter Kartun, Mainan, dan Wayang Jadi Karya Seni Unik

Dari Mainan Anak-Anak Jadi Karya Seni (1)

Kolaborasi Karakter Kartun, Mainan, dan Wayang Jadi Karya Seni Unik

- detikHot
Rabu, 16 Apr 2014 08:34 WIB
(dok. GIK)
Jakarta - Anak-anak memiliki dunianya sendiri dalam menciptakan segala sesuatu yang menarik bagi mereka. Baik itu sebuah permainan maupun imajinasi alam bawah sadar.

Namun bagaimana jika kenangan masa kecil tersebut mampu membuat traumatik hingga terbawa ke masa dewasa? Berbekal pengalaman ini dan hobi mengumpulkan berbagai mainan di Yogyakarta, hal ini yang mendasari beberapa seniman dalam menciptakan karya seni.

Dalam kreasinya, mereka mampu menghasilkan berbagai macam patung maupun karya lainnya dari berbagai karakter kartun, dan kenangan traumatik masa kecil. Serta mengkolaborasikannya dengan kultur Barat dan Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasilnya? Baik patung berukuran kecil, instalasi yang bergerak atau disebut kinetik, dan sebagainya mampu menjadi karya seni yang unik dan tak sama dengan seniman lainnya. Tak tanggung-tanggung, bahkan karya-karyanya pun dijual hingga ke luar negeri.

Kali ini, detikHOT akan mengulik kisah dari para seniman yang membuat karya terinspirasi dari mainan anak-anak. Mayoritas dari mereka berasal dan kini berdomisili di Yogyakarta. Sebut saja seperti ThedeoMIXBLOOD dan Indieguerillas. Duo kelompok seniman ini membuat karya melalui kreasi mainan dan dunia imajinasi masa kecil mereka.

"Buat saya mainan sebagai alternatif untuk menunjukkan karya," ujar R.Bonar atau akrab disapa Otong dari ThedeoMIXBLOOD kepada detikHOT di Galeri Indonesia Kaya, Selasa pekan lalu (8/4/2014).

Ia sendiri mengakui bukan berasal dari jurusan seni patung. Melainkan seni murni dan mempunyai latar belakang melukis, sedangkan Fahla Lotan atau disapa Dila juga merupakan mahasiswi jurusan fotografi di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta.

"Kami benar-benar tidak tahu apa itu patung. Kami hanya penyuka mainan dan biasa memajangnya. Tapi pasti ada cara lain dan kami bisa membentuk menjadi sesuatu yang lain," kata Otong.

Alhasil, kelompok seni independen ini terlibat dari berbagai eksperimen proyek seni rupa, teater boneka, pelatihan produksi mainan dan aksesoris untuk anak-anak. Karya unik mereka dikenal dengan bentuk yang tak seragam, ekspresif, naif dan hiperbolis dalam berbagai bentuk.

Lain lagi dengan Indieguerillas. Pasangan seniman ini memiliki latar belakang Desain Komunikasi Visual dan Desain Interior. Mereka terkenal akan karya yang terinspirasi cerita rakyat. Namun beberapa di antaranya, dimasukkan unsur mainan anak-anak sebagai budaya global.

"Hampir semua karya Indieguerillas menggunakan karakter punakawan dan wayang," kata Santi Ariestyowanti kepada detikHOT Sabtu lalu (12/4/2014).

Pasalnya tema dari karya Indieguerillas hingga saat ini memang selalu menyoroti relasi antara masyarakat umum atau Indonesia dengan budaya global, interaksi, dan benturan yang juga kemungkinan sintesa di antara keduanya.

(tia/utw)

Hide Ads