Ada satu aturan tegas yang berlaku di keluarga Sahrul Gunawan. Yakni televisi hanya boleh ada di ruang keluarga, bukan kamar masing-masing anggota keluarga.
Hal ini didasari oleh pengalaman pribadi dari Indriani. "Aku ngalamin sendiri pas tinggal sama orang tua," ujarnya.

Pasalnya di rumah keluarga Indri saat masih lajang, setiap anak mempunyai televisi di kamar masing-masing. Tak ayal komunikasi di dalam keluarga pun seringkali terhambat.
"Apalagi sudah pada gede dan punya dunianya masing-masing. Kalau enggak dipanggil orang tua mana keluar kamar," ujarnya.
Kini setelah berkeluarga, Indri hanya memasang satu televisi di ruang keluarga yang berada di lantai dua. Inilah ruang tempat aktivitas dari para penghuni rumah bersama-sama. Ketiga anaknya paling betah bermain di situ, dan mengobrol bersama. "Karena yah mereka mainnya di situ, saya yang harus ke atas. Aktivitas paling banyak di sana," katanya.

Oleh karena itu sofa berbentuk huruf L yang tadinya berada di lantai satu ia pindahkan ke ruang keluarga ini. Selain memang paling nyaman diduduki, ia juga membuatnya menjadi terkesan homey.
Di kediaman tiga lantai ini, mereka sengaja tidak membuat ruangan untuk hobi masing-masing. Di lantai satu hanya terdapat treadmill di depan dapur.
Sedangkan ruang khusus untuk menonton, diungkapkan Indri memang tidak ada. "Ada satu ruang kosong di lantai tiga. Tadinya buat studio musik, tapi Alul kan sudah tidak begitu aktif di musik hanya di travel biro haji saja. Jadi tidak jadi."

(tia/utw)











































