Setelah sukses menggelar pameran karyanya akhir tahun lalu di Museum ARMA Bali, pelukis asal Eindhoven Belanda Jan Peter van Opheusden kali ini memamerkan karyanya di Erasmus Huis. Pameran yang bertajuk 'Banten' ini menggambarkan belasan lukisan tentang kekayaan budaya Indonesia.
Seperti wanita Bali yang membawa sesajen di atas kepalanya, lukisan Barong yang berwarna merah menyala, upacara tajen atau adu ayam di Bali, wanita Bali dengan pakaian tradisionalnya menari Legong, dan sebagainya.
Pameran tersebut dapat dilihat mulai hari ini hingga pertengahan April mendatang. "Dari sudut seni rupa avantgarde, seni lukis memang tidak lagi menawarkan apapun. Semua segi sudah dieksplorasi sedalam-dalamnya," ujar kritikus seni Dr Jean Couteau kepada detikHOT di Erasmus Huis semalam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu apa yang kita sebut sebagai intuitif. Apa yang kita lihat dalam lukisan karya Jan Peter van Opheusden akan memberikan garis merah bahwa karyanya bernada figuratif," kata dosen Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar ini.

Jean Coteau pun menyebut pelukis sebagai 'master intuisi. Karena bisa membawa berbagai macam kultur ke dalam lukisannya seperti warna khas Indonesia dan sosok figuratif di dalamnya. "Lukisannya mirip dengan ciri khas Hendra Gunawan."
Pengalaman sang seniman bolak balik ke Indonesia khususnya Bali memiliki arti tersendiri baginya. Dari berbagai upacara adat hingga aktivitas masyarakat di sana, mampu dilukiskannya dengan warna-warna menyala khas Indonesia.
Pameran bertajuk 'Banten' itu sendiri berarti adalah persembahan atau dedikasi. "Ia melihat masyarakat Bali setiap hari sembahyang, sehari-hari selalu membawa sesaji kepada para dewa," ujar pendiri museum ARMA, Agung Rai kepada detikHOT.
Jan Peter van Opheusden adalah lulusan dari Akademi Eindhoven jurusan industrial design. Ia sempat berkarir sebagai guru menggambar dan seni ukir hingga akhirnya di tahun 1980an berganti profesi menjadi pelukis.
Karya-karyanya sudah tersebar ke seluruh dunia. Di antaranya, Jerman, Perancis, Belanda, dan Indonesia. Bahkan selebriti seperti Tina Turner, Tony Curtis, dan Roger Moore juga mengoleksinya.
(tia/utw)