Ini adalah serangkaian tugas yang dikerjakan oleh seorang koki. Kini, beberapa koki malah semakin dalam mengeksplorasi dan menguji pakem dalam dunia kuliner.
Seorang seniman muda, Lala Bohang, melihat eksplorasi kepiawan teknik dalam memasak ini sebagai sebuah seni. Sudah dua kali ia menjadi kurator dalam bidang ini. Serta menampilkan bagaimana kuliner sebagai sebuah karya seni di pagelaran Arte Indonesia 2014.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Seni itu sebenarnya luas banget ya, enggak cuma karya seni. Sekarang itu orang melihat pameran seni hanya yang berbentuk patung, lukisan atau video dan menurut aku seni itu bukan produk luarnya saja," jelas Lala Bohang kepada detikHOT (15/3/2014) di Jakarta Convention Centre.
Menurut perempuan lulusan arsitektur dari Universitas Parahyangan, Bandung ini seni itu bergantung bagaimana seseorang menjalani profesinya. Jadi ia enggan menutup mata untuk mengklasifikasikan koki sebagai salah satu profesi yang juga nyeni.
"Yang membedakan koki bekerja dengan cara yang nyeni atau enggak itu adalah bagaimana cara dia mengulik makanan itu sendiri, juga cara dia memandang profesinya itu. Menurutku orang yang bekerja dengan hati itu seniman sih."
Lala menjelaskan misi kurator yang ia ajak untuk unjuk karya di Arte ini berbeda-beda, namun mereka memiliki sebuah benang merah yang sama yakni soal molecular gastronomy.
"Misi koki yang tampil di sini beda-beda. Seperti Odie Djamil, kemarin dia ingin tunjukan kalau molecular gastronomy itu bukan sesuatu yang mengerikan atau susah banget," jelasnya.
Jadi dalam acara ini koki Odie Djamil mendemonstrasikan kalau kita juga bisa bereksperimen sendiri di rumah untuk membuat makanan dengan teknik molecular gastronomy.
"Karena molecular gastronomy itu kan sesederhana apa yang kamu lihat itu bukan yang kamu rasakan. Ini bukan jenis makanan yang harus wah, tapi bagaimana prosesnya saja," jelas Lala.
Dalam demo ini, Odie Djamil mengajarkan para hadirin untuk bagaimana memuat caviar dari cokelat melalui teknik molecular gastronomy. Seperti apa yang diketahui, caviar itu termasuk jenis makanan yang mahal dan tidak ditujukan bagi semua orang.
"Jadi ingin berbagi hal yang belum diketahui oleh banyak orang saja, jadi awam juga bisa mengerti. Target kita memang para awam, karena kalau dari orang-orang yang bergerak di dunia kuliner pasti sudah terbiasa dengan ilmu seperti itu. Kalau awam jadi punya informasi baru."
(ass/tia)











































