Warisan Wajah Turun-Temurun di Arte

Festival Arte dan Regenerasi (4)

Warisan Wajah Turun-Temurun di Arte

- detikHot
Rabu, 19 Mar 2014 10:29 WIB
Warisan Wajah Turun-Temurun di Arte
(Astrid Septriana/detikHOT)
Jakarta - Pasti kita sering mendengar, ketika seorang anak dikatakan mirip dengan orang tuanya. Entah dengan ayah atau ibunya. Bahasan soal seberapa mirip dengan orang tuanya, tak dianggap sebagai omongan sambil lalu oleh seniman Chika Haryani.

Dalam ajang seni, Arte Indonesia Arts Festival 2014, Chika membuat karya yang berjudul 'Running in the Family'. Karyanya ini jadi salah satu dari 70 karya yang terpilih untuk berpameran di sini.

Perempuan berusia 32 tahun ini mengaku mendaftarkan karya pada detik-detik terakhir pendaftaran karya berlangsung. "Saya mendaftar tepat di hari terakhir pendaftaran," ujarnya kepada detikHOT. "Saya baru tahu Arte membuka pendaftaran sehari sebelum penutupan, infonya saya dapat dari seseorang yang juga ikutan Arte."

Alumnus Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung ini juga menjelaskan bahwa sebelum berpartisipasi di Arte ini, ia sudah lama tidak mengikuti pameran apapun. "Sudah bertahun-tahun saya tidak ikut pameran, ini adalah pameran pertama setelah menikah dan punya anak," jelasnya.

Chika merasa tak percaya diri untuk memulai pameran lagi. Tapi berkat bujuk rayu sang suami ia memberanikan diri untuk berpartisipasi dalam ajang seni ini. "Mungkin ini sudah saatnya saya kembali berkarya setelah terhenti beberapa tahun."



Akhirnya muncullah sebuah karya yang cukup menyita perhatian di ruang pameran seni visual Arte 2014. Sebuah seni instalasi dengan wajah piksel dua orang perempuan yang dipajang berhadapan antara satu dengan lainnya. Ada efek ilusi optik yang dihasilkan, menikmati karya ini dengan angle berbeda, kita juga akan melihat bentuk yang berbeda.

"Ini adalah digital fotografi yang dicetak diatas tiga lembar akrilik transparan yang disusun berlapis," jelasnya. Untuk membuat karya ini ia hanya membutuhkan waktu sekitar dua pekan. Bagian yang paling memakan waktu saat membuat karyanya adalah pada tahap mencetak gambar diatas akrilik dengan UV print.

Menurutnya, karya ini bercerita tentang seorang anak yang pastinya memiliki kemiripan dengan kedua orangtuanya walaupun hanya sedikit. "Karya ini adalah wajah anak saya, Sarkara, yang terbentuk dari hasil 'tumpukan' wajah saya dan suami."

Di lapisan pertama, mata sang buah hatinya, Sarkara, dalam karya ini adalah mata milik Chika. Sementara pada lapisan ke dua, untuk hidung sang buah hati, adalah hidung milik ayahnya. "Anak terbentuk dan tercipta dari kedua orangtuanya, oleh karena itu latar belakang keluarga menjadi sebuah pengaruh besar dalam masa depan seseorang," ungkapnya.

Inilah keterkaitan antara karya Chika yang berjudul 'Running in the Family', yang berukuran 200 x 200 cm ini dengan tema Regenerasi yang diusung oleh Arte tahun ini. "Seorang anak tidak bisa memilih dari siapa ia lahir, tetapi menjadi lebih baik dari kedua orangtuanya adalah sebuah pilihan yang dimiliki setiap anak," ujarnya.

(ass/utw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads