Lima Hal Unik Tentang Pablo Picasso

Jakarta - Seniman yang terkenal dengan aliran kubisme dan revolusioner pada abad ke-20 ini, jenius dalam berbagai bidang. Seperti lukisan, patung, grafis, keramik hingga tata panggung.

Ia lahir di Spanyol pada 25 Oktober 1881 silam dan meninggal dunia di usianya ke 91 tahun pada April 1973. Picasso adalah seorang seniman melankolis, berkepribadian kuat, egois, dan hidupnya sangat bebas.

Karakter ini ada dalam berbagai karya seninya yang kontroversial dan sangat ekspresif. Berikut lima hal unik tentang kehidupan Pablo Picasso, seperti dilansir dari situs Saatchi Gallery:

(dok. Saatchi Gallery)

Nama Lengkapnya Terdiri dari 23 Kata

Nama lengkapnya terdiri dari 23 kata dan 103 karakter. Ia mengadopsi nama keluarga ibunya Maria Picasso Lopez. Picasso bernama lengkap 'Pablo Diego José Francisco de Paula Juan Nepomuceno María de los Remedios Cipriano de la Santísima Trinidad Martyr Patricio Clito Ruíz y Picasso'.

Nama Lengkapnya Terdiri dari 23 Kata

Nama lengkapnya terdiri dari 23 kata dan 103 karakter. Ia mengadopsi nama keluarga ibunya Maria Picasso Lopez. Picasso bernama lengkap 'Pablo Diego José Francisco de Paula Juan Nepomuceno María de los Remedios Cipriano de la Santísima Trinidad Martyr Patricio Clito Ruíz y Picasso'.

Saat Lahir Dikira Mati

Saat Picasso lahir, ia dikira sudah meninggal dunia karena tidak menangis. Ia ditempatkan di sisi ibunya dan pamannya yang berprofesi sebagai dokter bernama Don Salvador menghidupkannya dengan cara tak biasa. "Dokternya lalu menghisap cerutu besar. Ketika ia melihatnya berbaring, asapnya ditiupkan ke arah Picasso. Lalu ia menangis," ujar seorang sumber.

Saat Lahir Dikira Mati

Saat Picasso lahir, ia dikira sudah meninggal dunia karena tidak menangis. Ia ditempatkan di sisi ibunya dan pamannya yang berprofesi sebagai dokter bernama Don Salvador menghidupkannya dengan cara tak biasa. "Dokternya lalu menghisap cerutu besar. Ketika ia melihatnya berbaring, asapnya ditiupkan ke arah Picasso. Lalu ia menangis," ujar seorang sumber.

Kata Pertama Picasso Adalah Pensil

Saat ia masih balita, kata pertama yang diucapkan Picasso adalah 'piz' atau 'Lapiz' dalam bahasa Spanyol berarti pensil. Ayahnya adalah seorang dosen seni. Ia memberikan pendidikan formal seni di usianya ke 7 tahun. Saat usianya ke-13, ayahnya menganggap lukisan Picasso sudah melampaui batas seorang seniman.

Kata Pertama Picasso Adalah Pensil

Saat ia masih balita, kata pertama yang diucapkan Picasso adalah 'piz' atau 'Lapiz' dalam bahasa Spanyol berarti pensil. Ayahnya adalah seorang dosen seni. Ia memberikan pendidikan formal seni di usianya ke 7 tahun. Saat usianya ke-13, ayahnya menganggap lukisan Picasso sudah melampaui batas seorang seniman.

Buat Lukisan di Usianya ke-9 Tahun

Di tahun 1890 silam, ketika menginjak usia ke-9 tahun, Picasso menyelesaikan lukisan pertamanya yang berjudul 'Le Picador'. Sedangkan lukisan dalam kanvas skala besar berjudul 'Le Premier Komuni' dan selesai pada 1896 ketika berusia 15 tahun.

Buat Lukisan di Usianya ke-9 Tahun

Di tahun 1890 silam, ketika menginjak usia ke-9 tahun, Picasso menyelesaikan lukisan pertamanya yang berjudul 'Le Picador'. Sedangkan lukisan dalam kanvas skala besar berjudul 'Le Premier Komuni' dan selesai pada 1896 ketika berusia 15 tahun.

Picasso, Siswa Nakal

Meski kemampuan seninya melebihi kawan-kawan seangkatan dan kakak kelasnya, namun Picasso sering dihukum karena kenakalannya. Dalam situs Saatchi Gallery, disebutkan, "Karena menjadi siswa nakal aku dibuang ke 'Calaboose'." Di sana, adalah sel kosong bercat putih dan terdapat bangku dan meja di ruangan itu. Tapi Picasso justru menyukainya karena bisa menggambar sketsa sepanjang hari. Bahkan ia mengatakan ingin tinggal di sana selamanya tanpa henti.

Picasso, Siswa Nakal

Meski kemampuan seninya melebihi kawan-kawan seangkatan dan kakak kelasnya, namun Picasso sering dihukum karena kenakalannya. Dalam situs Saatchi Gallery, disebutkan, "Karena menjadi siswa nakal aku dibuang ke 'Calaboose'." Di sana, adalah sel kosong bercat putih dan terdapat bangku dan meja di ruangan itu. Tapi Picasso justru menyukainya karena bisa menggambar sketsa sepanjang hari. Bahkan ia mengatakan ingin tinggal di sana selamanya tanpa henti.