Pada tahu 2011, fotografer Alvaro Laiz memutuskan untuk menangkap gambar dari kisah para transgender di sana dalam serinya yang berjudul, "Transmongolian".
"Aku memutuskan untuk pergi Ke Mongolia karena beberapa alasan," jelasnya dilansir Huffington Post (10/3/2014). "Mongolia tengah menghadapi perubahan drastis setelah membuka batasan mereka pada investasi Barat, di sisi lain, warisan budaya komunis dan nomadennya masih bertahan."
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah riset panjang Alvaro pun mulai tersambung ke beberapa orang transgender yang mengizinkan diambil gambarnya. Dalam seri fotonya, ia menampilkan bagaimana mereka berdandan, menggunakan perhiasan hingga ketika menjadi seorang pria tulen. "Mereka tak bisa mengekspresikan dirinya dengan normal kecuali di beberapa tempat."
"Transmongolian" adalah proyek jangka panjang pertamanya, dalam pencarian Alvaro untuk mengabadikan para transgender yang nomaden di seluruh dunia.
(ass/utw)