Kuas dan kanvas ternyata bukan satu-satunya alat yang digunakan untuk melukis. Seniman yang juga bekerja sebagai desain grafis di Design Academy Eindhoven menciptakan serangkaian gambar menarik yang berasal dari berbagai alat.
Di antaranya, benda kaleng dari mainan ayam, jam weker, cotton buds hingga walkman tua yang sudah tidak terpakai. Semua benda itu kini sudah tergerus teknologi dan tak terpakai.
"Dari sini bisa menciptakan sebuah karya seni dan kehidupan baru ke dalam lukisan," ujarnya seperti dilansir dari My Modern Metropolis, Senin (3/3/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan memanfaatkan gerakan mekanis yang spesifik di mesin itu, saya mencoba untuk mengubah mereka menjadi mesin gambar yang sederhana."

Seperti mainan kaleng yang sudah diisi cat berwarna warni, di atasnya ditutup kapas yang ditempel. Echo pun membuatnya dengan membuat lingkaran. Atau sebuah mesin mixer tangan dengan bulu kuas yang melekat pada pusaran abstrak cat dan tinta.
"Setiap mesin memiliki fungsi masing-masing. Hasilnya juga berbeda. Yang harus dilakukan adalah membuat pola-pola tertentu dan mengulangnya. Itulah karya seni," katanya.
Menurutnya, karya seni ini tidak dimaksudkan untuk menciptakan alat baru. Justru sebaliknya, Echo ingin menunjukkan bagaimana mesin mampu berbicara dengan caranya sendiri.
"Ini adalah salah satu cara inspirasional yang membantu memperluaskan gagasan desain yang unik," ujarnya.
(tia/ass)











































