Begini Cara Penyanyi Kafe Hindari Stigma Negatif

Jakarta - Menjalani profesi yang lekat dengan jam kerja di malam hari, bukan tanpa risiko. Selain malam itu selalu lebih rawan akan kejahatan, stigma sosial akan kehidupan malam pun tak bisa dibilang positif.

Salah satu yang musti kerja menyanyi dari kafe ke kafe setiap malam adalah Shashanty Rahmawati. "Malah bulan lalu itu hampir setiap hari kerja. Kalau hari kerja di kafe, kalau akhir pekan biasanya untuk event. Tapi enggak menutup kemungkinan kalo di hari kerja juga ada event," ujarnya kepada detikHOT (27/2/2014).

Ia musti ekstra hati-hati dalam menjaga kebugaran tubuhnya sekaligus menjaga kualitas suaranya. Dengan pekerjaan yang ia jalani ini, Shanty juga musti rela tidur jauh lebih larut dari kebanyakan orang.

Pulang larut demi menjalani profesinya ini juga sempat menuai protes dari keluarganya.

"Keluarga sempat melarang, bertanya kok kerja sampai pagi?"
Namun dengan sabar ia terus memberi pengertian kepada keluarnya soal profesinya ini, dan akhirnya mereka mau mengerti.

"Setelah mereka tahu kerjaan aku seperti apa, lingkungannya bagaimana dan selama aku bisa kontrol juga enggak bikin yang aneh-aneh, sekarang keluarga jadi fine-fine saja," jelasnya.

Pandangan miring masyarakat akan profesinya ini, juga dipahami oleh Shanty. Ia mengaku juga sering mendengar ada yang menjalani profesi ini untuk menyambi profesi lain yang seringkali jadi cibiran orang.

Namun baginya, ini sangat bergantung pada individu masing-masing. Ia pribadi, memilih untuk terus jadi penyanyi event yang profesional.

"Aku sering dengar yang seperti itu, tapi kan balik lagi ke orangnya masing-masing ya. Kalau aku sih Alhamdulillah sekarang fine-fine aja." Baginya menyanyi ini adalah hobi yang sangat ia cintai.

Ini yang membuatnya terus meniti karir dan menjalani profesi ini dengan sebaik mungkin. "Karena nyanyi itu lebih jadi hobi. Jadi enggak tertarik jalanin dunia yang lain. Di nyanyi, aku sudah suka, enjoy jalaninnya dan senang banget," katanya.

(ass/utw)