Kerja di Malam Hari, Soal Penghasilan Rutin Penyanyi Kafe Berani Bersaing

Warna-warni Dunia Musisi Kafe (2)

Kerja di Malam Hari, Soal Penghasilan Rutin Penyanyi Kafe Berani Bersaing

- detikHot
Jumat, 28 Feb 2014 10:05 WIB
Tri Yuniharto. (dok. pribadi)
Jakarta - Ian Delano, penyanyi spesialis event yang tergolong senior mengaku bahwa ia menjalani profesi ini diawali dengan ketidak sengajaan. Ia justru hanya menjadi 'pendukung' temannya yang justru bercita-cita menjadi seorang penyanyi.

"Sebenarnya enggak sengaja, awalnya teman saya yang ingin jadi penyanyi, dia ikut latihan vokal di daerah Limau, Melawai. Karena kita rumahnya tetanggaan, saya suka mengantar dia. Anehnya dari situ, dianya enggak jadi penyanyi sayanya jadi penyanyi ha...ha...ha...," kata Ian kepada detikHOT (25/2/2014).

Ia mengaku pada dasarnya memang suka dengan dunia musik, suka menyanyi tapi ini ia jalani sekadar sebagai hobi. Akhirnya setelah bakatnya mulai diperhatikan oleh banyak orang ia mulai berani untuk mendalami dunia tarik suara. "Akhirnya mulai mendalami nyanyi, ikut les nyanyi dan ikutan lomba. Akhirnya jadi keterusan."

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mulai menerima banyak tawaran menyanyi di berbagai acara, mulai dari acara rutin di kafe, acara di pernikahan hingga acara yang dibuat dalam rangka kampanye sebuah produk.

Pria lajang ini juga menceritakan bahwa awalnya keluarganya tidak mendukung profesi yang ia jalani ini. "Tapi karena saya ngotot dan makin banyak pembuktian ke orang tua seperti pandapatan rutin dan lolos beberapa audisi akhirnya orang tua setuju," kata Ian.



Ia juga sempat mengikuti beberapa ajang pencarian bakat demi membuktikan talenta yang ia miliki. Dalam menjalani profesi ini, ia menjelaskan bahwa pendapatan yang diterima itu dinamis alias naik turun.

"Pendapatan per bulannya naik turun, antara Rp. 5 sampai Rp. 7 juta per bulannya," kata pria yang juga berprofesi sebagai guru vokal ini. Namun di kafe sendiri ada fenomena memberikan tip bagi para musisi yang manggung. Menurut Ian, pendapatan yang ia sebutkan itu sudah termasuk dengan tumpukan tip yang ia terima.

Pemaparan Ian senada dengan apa yang diceritakan oleh Tri Yuniharto, drummer dan pemain cajon yang sempat aktif main di panggung-panggung kafe dan berbagai acara komersil.

"Pendapatan bersih itu sekitar Rp. 5 sampai Rp. 7 juta tiap bulannya. Setiap ada pendapatan, hasilnya dibagi rata ke semua personilnya," ujar pria yang kini di siang hari kerja kantoran kepada detikHOT (26/2/2014). "Agak menyenangkan sih dengan pendapatan tiap bulan segitu, paling enggak ini di atas UMR he...he...he..."

Kembali pada Ian, ia menceritakan setiap ada manggung di malam hari, biasanya ia dan band-nya sudah harus siap-siap saat Maghrib menjelang dan biasanya di hari biasa, acara akan selesai sekitar pukul 12 malam.

"Saya udah ngerasain kerja kantoran dan bagi saya itu enggak enak banget. Saya lebih suka kerja seperti ini, lebih menyenangkan, lebih enak. Ketemu banyak orang, ada kesempatan untuk muncul di televisi, bisa kerjasama dengan orang terkenal," kata Ian.

(ass/utw)

Hide Ads