Si lalat menetas berbarengan dengan mulai aktifnya akun penulis nover The Golden Compass dan His Dark Material itu.
Jeffrey hidup diantara tumpukan buku dan kertas di ruang kerja sang novelis. Lalu Jeffrey sempat bertemu Polka, si kumbang kecil di jendela dapur dan menjalin cinta sesaat. Setelah followernya cukup mengenal Jeffrey, muncul kisah mengejutkan. Jeffrey tiba-tiba ditemukan meninggal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tapi ternyata kabar duka itu tidak benar. Jeffrey lantas diceritakan berhasil kabur dari rumah menjajal kotoran pertama kali, hingga kecanduan dengan temuan barunya itu. Ih!
"Aku bergabung dengan Twitter, karena orang-orang yang membuka websiteku menyarankan ini akan jadi langkah yang baik dan cepat untuk berhubungan dengan pembacaku," kata Pullman pada The Telegraph (20/2/2014). "Begitu bergabung, tak banyak yang bisa kuceritakan. Jadi aku malah bercerita tentang Jeffrey si Lalat."
Saat ini Pullman masih terus bercuit tentang bagaimana Jeffrey berusaha mengatasi kecanduan barunya yang menjijikkan itu. Sembari bertwitter tentang Jeffrey, Pullman juga sedang menyelesaikan novelnya, The Book of Dust.
Novel ini adalah semacam lanjutan His Dark Material. "Cerita si Jeffrey cuma untuk senang-senang saja. Tak akan ada hubungannya dengan The Book of Dust," kata Pullman.
"Aku tak berpikir kisah Jeffrey bakal jadi buku. Biar saja seperti ini dulu, tapi jika jadi buku, mungkin nanti judulnya akan menjadi The Jeffreyad. Bagaimana lanjutannya? Aku sendiri tidak tahu."
Ini bukan kali pertama seorang penulis mencoba membuat cerita lewat twitter. Sebelumnya antara bulan April 2008 hingga Maret 2010, Nick Belardes penulis dan jurnalis Amerika Serikat mencoba membuat novel berjudul Small Places.
Β
Dalam situs pribadinya, Belardes menggambarkan novel ini sebagai, "Olok-olok dan kisah cinta di Central California. Tentang hidup sehari-hari pria biasa dan kiatnya menciptakan makna filosofis dari hidupnya yang biasa itu."
(utw/utw)