Ternyata patung hewan tak hanya di situ saja, di sisi kanan rumah juga banyak jenis yang serupa. Baginya garuda melambangkan rasa cinta tanah air.
"Garuda itu simbol rasa nasionalisme Indonesia. Makanya aku taruh paling atas rumah," katanya kepada detikHOT, Sabtu lalu (15/2/2014).
Ternyata di rumah Ki Joko Bodo juga terdapat lambang burung hantu. Letaknya di sisi kiri rumahnya. Wow!
Menurutnya, burung hantu ini menyimbolkan berbagai ilmu yang ada. Meski identik dengan dunia klenik, tapi filosofi dari binatang-binatang ini sangat disukainya.
Secara keseluruhan, atap rumah Ki Joko Bodo berbentuk limas bersusun empat. Ia menyakini filosofinya adalah kiblat papat dan sedulur pancer yang menggambarkan proses hidup manusia yang berasal dari tanah.
Ia pun meletakkan filosofi ini di prasasti tepat di gerbang Teater Ritual. Di sana bertuliskan, "Berdoalah! Sebab ...kita hina dan kecil di hadapan-Nyaβ.
Di gerbang Taman Sesaji, lain lagi petuahnya. "Mencari dunia, lalu mencari Tuhan. Itu jalan terbaik untuk kembali kepada-Nya.β
Bentuk atapnya ini mirip dengan atap Masjid Demak tapi ketika sampai ke bagian bawah bangunan, justru lebih mirip candi-candi di Jawa.

Di setiap sudut bagian luar rumahnya, ia juga menaruh berbagai patung. Seperti patung seorang wanita di depan bale-bale. Serta patung leak yang berada di dalam akar pohon beringin.
Patung wanita-wanita cantik lainnya juga terdapat di sisi kanan rumahnya. Enam wanita itu ditaruh di jalan menuju tangga pintu samping.
Selain itu, juga ada lambang ular naga di beberapa lokasi sudut rumahnya. Seperti yang berada di pagar gerbang utamanya. "Kalau ular naga itu keabadian," katanya singkat.
"Mereka ini juga lambangnya kekuasaan yang ada di negeri ini," jelasnya.
(tia/ass)