Salah satu penggemar jenis kue tersebut, Monika Indriani, bilang, dirinya pernah 'mengawetkan' kue tart di dalam kulkas selama satu bulan. Hal itu lantaran bentuknya yang terlalu indah sehingga sayang jika dirusak.
"Waktu itu pernah dikasih kue ulang tahun bentuknya lucu banget, bentuk sepatu merek Charlotte Olympia. Kue itu benar-benar bukan seperti kue dan bagus banget. Jadi, enggak tega buat dimakan," kata wanita 28 tahun ini kepada detikHOT pada (18/02/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kue tart kan biasanya bikin kita kepingin nyicipin karena tampilannya ada keju, cokelat, enak banget. Tapi, kalau kue tart bentuk sepatu, bentuk tas, yang ada bukan nafsu, malah enggak mau dirusak," ujarnya.
Jangankan Monika yang hanya berperan sebagai penikmat. Pendiri Culinary Corners Hesti Merina pun merasakan hal yang sama. Ibu dua anak ini selalu merasa tak tega bila kue buatannya dipotong.
Terang saja, hampir semua kue dikreasikan seperti bentuk benda asli tas, sepatu, boneka, dan kamera. Banyak pula yang menyangka jika koleksi kue di Instagram berupa barang sungguhan.
"Iya, memang terasa sayang saja kue sudah bagus-bagus kok dimakan. He-he. Pernah ada saudaraku dikasih kue itu juga jadi ragu-ragu mau makan. Keluarin, masukin kulkas lagi," kata Hesti.
Ide pembuatan kue tiga dimensi sendiri datang dari banyak sumber. Baik dari internet, keseharian, maupun imajinasi sendiri. Proses pengerjaannya bisa memakan waktu hingga berhari-hari.
(fip/ass)











































