Misalnya, di luar negeri, ada banyak seniman yang bereksplorasi pada bidang dekorasi kue. Mereka membuat karya fantastis yang idenya berasal dari keseharian hingga hal-hal aneh seperti mayat.
Sementara di Indonesia, pembuat kue sangat banyak, namun masih jarang yang berfokus pada kue-kue bernilai seni tinggi. detikHOT akan sajikan laporan mengenai seni menghias kue, dari dalam dan luar negeri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hesti Merina tidak pernah menyangka bahwa karirnya berujung sebagai pembuat kue tiga dimensi. Wanita 32 tahun ini dulu hanya seorang karyawati biasa. Namun, sekarang, dari rumahnya di bilangan Ragunan, Jakarta Selatan, ia mampu menghasilkan pendapatan hingga puluhan juta Rupiah.
Hesti bercerita, ketertarikan pada seni menghias kue muncul secara tidak disadari. Yang ada di pikiran hanya bagaimana menjadi seorang pebisnis, bukan seniman pendekor kue.
"Enggak sengaja akhirnya fokusnya ke kue-kue tiga dimensi. Dulu saya cuma bercita-cita jadi pebisnis, tapi enggak tahu juga apa yang dibisnisin. Lama-lama, passion saya muncul karena sejak kecil memang suka bikin kue," kata Hesti kepada DetikHOT, Selasa (18/02/2014).
Lambat laun, ibu dua anak itu mulai mengembangkan bakat di jalur kue spesial berbentuk unik. Ternyata, jika ditarik ke masa lalu, bakat tersebut sudah ada sejak remaja.
"Kalau dipikir lagi, sejak dulu saya memang hobi mendekorasi. Dulu pernah merias wajah pengantin, pernah juga hias parsel jelang lebaran. Jadi, ya ketertarikannya memang di situ," ujarnya.
Untuk membuat karya seni kue tiga dimensi butuh ketelatenan dan kesabaran. Pasalnya, proses yang dilakukan berbeda dengan membuat kue biasa.
Hal pertama, dibutuhkan diskusi dengan pihak pemesan menyangkut bentuk, ukuran, serta bahan kue. Setelah itu dibuatkan sketsa kasar untuk memastikan bentuk kue sudah tepat. Nah, di bagian ini, Hesti mengaku tak jago menggambar.
"Harusnya akan lebih baik, kalau bisa gambar. Tapi, saya enggak bisa sama sekali. Melukis apalagi. Jadi, saya hanya menjelaskan dan bikin sketsa kasarnya saja," katanya.
Terkadang, pemilik toko kue Culinary Corners ini bereksplorasi sendiri membuat inovasi bentuk kue terbaru. Bukan untuk dijual, melainkan diberikan pada orang tercinta.
"Kalau ada momen ulang tahun saudara atau keponakan, biasanya saya sering coba bikin bentuk baru. Ya, kayak eksperimen-lah. He-he," ujar Hesti.
(fip/ass)