Menurut penulis buku 'Art Forgery: The History of the Modern Obsession', seniman Renaissance ini terkenal karena membuat salinan karya besar dari aslinya.
"Ia mengagumi karya asli karena keunggulan seni mereka dan berusaha melampaui karya-karya mereka," ujarnya di Institut Francais, London seperti dilansir dari Independent, Selasa (11/2/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ini bukan pertama kalinya rumor atas pemalsuan seniman ini muncul ke publik dan media. Pada 1496, ketika ia masih muda, Michelangelo pernah menyalin patung Romawi bernama Sleeping Cupid.
Ia membuatnya seperti asli, goresannya dan memang tampak antik sekali. "Salinannya membuatnya mendapatkan ketenaran besar dan melancarkan karirnya," ujarnya.
Pada era tersebut, persepsi seni mengenai pemalsuan barang-barang seni sangat berbeda dengan kini. Di abad sekarang, justru memunculkan sikap negatif.
"Dulunya, tujuan utama dari menciptakan karya salinan tidak begitu banyak yang bisa, dibandingkan sekarang yang mencari banyak keuntungan," ujar Lenain.
Para seniman era Renaissance di abad ke 18 memiliki pendekatan yang sama sekali berbeda dengan sekarang. "Mereka melakukan semacam trik untuk memuji karya salinannya dengan antusiasme yang tinggi."
(tia/utw)











































