Kala Musik, Film dan Fashion Lokal Jadi Satu

Pesta Kreasi Lokal di Local Fest 2014 (2)

Kala Musik, Film dan Fashion Lokal Jadi Satu

- detikHot
Jumat, 07 Feb 2014 09:55 WIB
Jakarta - Padat merupakan kata yang pas untuk menggambarkan ajang Local Fest 2014, yang diadakan pada 31 Januari hingga 2 Februari 2014 lalu. Bukan hanya dipadati oleh total 35 ribu pengunjung yang datang, tapi juga padat akan kreasi yang erat dengan kesenian.

Mulai dari pertunjukan musik, pemutaran film, diskusi film, seni visual, bazaar fashion, interior dan F&B. Mereka juga menyajikan artist talk dan beberapa talk show soal kreatifitas setiap harinya.

Hebatnya semua yang ada disini adalah hasil kreasi lokal. Sayed Mohammad, pendiri dari induk Local Fest yakni situs Local.co.id menjelaskan alasannya menggabungkan banyak unsur seni di dalam sebuah festival. Ia percaya bahwa semua saling berkaitan melalui seni.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Musik, fashion juga film itu saling berkaitan. Menurut saya karena sumber inspirasinya itu bisa saling bersilangan. Jadi akan lebih baik ini dikumpulkan sehingga bisa menambah inspirasi-inspirasi lainnya," ujarnya kepada detikHOT (2/2/2014).



Jadi acara ini ada sebagai satu kesatuan industri kreatif Indonesia. LocalFest yang ditujukan untuk menjadi wadah dari hasil kreasi lokal ini, pernah diadakan sebelumnya pada Juli 2013 lalu.

"Kemarin itu pre-event bazaar yang diadakan di Senayan City, ini hanya bazaar-nya saja." Untuk festival yang dilengkapi banyak unsur seni seperti sekarang merupakan kali pertamanya.

Rencananya festival ini akan diadakan setahun dua kali, Februari dan kemungkinan pada pertengahan tahun ini. "Antusiasme pengunjungnya sangat-sangat tinggi. Bahkan dua hari kemarin ada beberapa brand F&B yang produknya sudah habis saat masih pukul 3 sore, begitu juga dengan booth fashionnya. Ini membuktikan bahwa pelanggan suka dengan produk mereka."

Target dari kemeriahan acara ini memang lebih ditujukan bagi kalangan anak muda,usia 18 sampai 25 tahun. "Karena memang mereka itu termasuk usia yang kreatifitas dan semangatnya masih sangat tinggi. Tujuan kita supaya mereka melihat bahwa kreativitas produk Indonesia juga bagus, dan diharapkan ini bisa memacu semangat mereka, untuk meningkatkan potensi-potensi lokal," kata Sayed.

Pria berusia 27 tahun ini menjelaskan bahwa masyarakat kita kini sudah bisa lebih menghargai produk lokal. Ia menceritakan bahwa tren produk lokal yang kreatif ini sudah mulai meningkat sejak tahun 2009 silam.

"Apresiasi masyakarat sekarang sudah cukup meningkat, kita melihat tahun 2009-2010 dalam kategori fesyen mulai ada peningkatan minat terhadap industri brand fesyen lokal kita."

*****
Β 
Sementara untuk kurasi dan penyajian musik, seniman visual dan pemutaran film, Local Fest memberi kepercayaan pada Studiorama.

"Mereka adalah komunitas yang fokus di bidang musik untuk mengangkat potensi-potensi musisi lokal," ujar Sayed.

Local Fest tak hanya mengkurasi para musisi dan sisi artistik saja. Lewat Local Brand para penyewa booth di bazar fashion dan F&B juga dipilih secara selektif. Salah satunya adalah harus sesuai dengan target dan segmentasi yang mereka tuju.

Untuk menampung banyaknya pengunjung, dan pengisi acara dengan ragam kreasinya, diperlukan tempat yang cukup besar.

"Karena untuk belanja orang Indonesia masih lebih suka belanja di indoor daripada outdoor, dan kita perlu ruangan eksebisi yang cukup besar, jadi Gandaria City ini tempatnya sesuai."

(ass/utw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads