Kucing abu-abu berbulu tebal ini hanya satu dari 11 koleksi yang ia punya di rumahnya di Indramayu, Jawa Barat. Tak sekadar dianggap sahabat, melainkan anak.
"Dia (Lucky Luck) sudah seperti anak sendiri. Pokoknya komplit-lah. Anak iya, sahabat iya," kata Meli.
Wanita 30 tahun tersebut bercerita, kecintaan pada kucing sudah ada sejak kecil. Tiap kucing liar mampir ke rumah, pasti diberi makan. Begitu seterusnya hingga punya kucing jenis premium.
Yang menarik, Meli sendiri sebenarnya adalah pengidap asma. Seharusnya, dia tidak boleh dekat dengan binatang berbulu karena bisa tambah parah. Namun, yang terjadi malah lain.
"Pas pelihara kucing, asma saya malah sembuh. Justru ketika kucing saya mati langsung kumat sesak nafas," ujarnya.
Tak hanya itu, memelihara kucing juga mampu menghilangkan sejenak beban hidup. Terlebih, saat melihat tingkah mereka yang lucu dan menggemaskan.
"Karakter kucing saya beda-beda. Ada yang manjanya minta ampun, ada yang enggak mau dipegang orang lain, ada yang narsis. Lihat mereka itu rasanya hilang semua beban hidup," kata Meli.
(fip/utw)