Jakarta International Community Choir, Komunitas Untuk Menyanyi Senang-Senang

Uniknya Dunia Paduan Suara (4)

Jakarta International Community Choir, Komunitas Untuk Menyanyi Senang-Senang

- detikHot
Rabu, 22 Jan 2014 10:39 WIB
Ivonne Atmodjo saat melatih. (Tia Agnes Astuti/detikHOT)
Jakarta - Jadwal latihan masih satu jam lagi. Bangku dan meja yang berada di ruang makan American Club, Jalan Brawijaya 4 Jakarta Selatan Senin malam (20/1/2014) itu sudah ditata rapi.

Bangku-bangku dipinggirkan ke setiap sisi ruangan sehingga membentuk kotak. Mejanya di pinggirkan di belakangnya. Sebuah papan tulis dan organ tunggal berada di depan bulatan.

Saat itu, baru ada pelatih Jakarta International Community Choir (JICC), Ivonne Atmojo dan satu orang anggota Indra Suryati. Mereka memang selalu tepat waktu tiba dibandingkan kawan-kawannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wanita yang akrab disapa Indra ini menceritakan awal ia masuk ke JICC pada 2008 lalu. "Saya sudah hobi menyanyi dan sempat berhenti karena urus keluarga. Kalau hobi akan rindu dengan sendirinya," katanya kepada detikHOT.

Dahulunya ketika di era 1970an, Indra merupakan salah satu penyanyi ternama. Namanya kian membumbung tinggi ketika ia memenangkan juara dua Bintang Radio Televisi tingkat nasional di tahun 1975.

Sejak itu ia tidak pernah berhenti menyanyi hingga kini. "Di JICC saya membacanya di salah satu koran, saya ikut sampai sekarang enggak pernah absen," imbuh Indra.

Ia salah satu anggota yang paling rajin dan tepat waktu tiba di sana. Ketika berada di JICC, kata dia, ia merasa lebih bahagia.

"Selama aku sehat enggak pernah absen, karena aku senang banget. Kami dapat ilmu dengan cara yang fun. Kita bisa menikmati menyanyi, beda kalau nyanyi dengan kontrak kerja, jadi senewen," ujarnya.



Music director di JICC, Ivonne Atmojo mengatakan komunitas paduan suara ini memang menyanyi sekedar senang-senang. "Tujuannya to sing, laugh, and enjoy. Nyanyi, having fun, and enjoy your self," katanya kepada detikHOT.

Menurut ceritanya, JICC dibentuk oleh Dorothy Poon-Louvet warga Hongkong yang tinggal di Jakarta bersama suaminya yang bekerja di Bank Dunia. Saat itu, Perhimpunan Persahabatan Indonesia Amerika (PPIA) International Choir di Erasmus Huis berhenti pada 1999.

"Teman-teman ekspatriatnya Dorothy saat itu ingin menyalurkan hobinya menyanyi dan mengajak membentuk JICC ini," jelasnya.

Pada November 2006, master musik dari San Francisco Conservatory of Music, California Ivonne baru saja balik ke Indonesia, ia pun setuju untuk mendirikan JICC. "Awalnya ada 20-an orang, yang orang Indonesia sekitar 5 orang tapi sejak 2008 justru kebalikannya."

Setiap semesternya mereka mengadakan pembukaan anggota baru, dengan membayar biaya Rp 1,1 juta. Imbalannya adalah menyanyi dengan hura-hura dan hati riang. Tertarik bergabung?



(tia/utw)

Hide Ads